Tim Resmob Manguni Polda Sulawesi Utara (Sulut) kembali
mengungkap kasus trafficking di Sulawesi Utara. Dua korban asal Kota Bitung
berhasil diselamatkan, sebelum diberangkatkan ke Jayapura.
Selain korban, seorang mucikari YT alias Youla (55) warga
Tatelu, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara berhasil diamankan. Ketiganya
diamankan pada Minggu 20 Maret 2016, sekitar pukul 04.30 Wita.
Direktur Kriminal Umum Polda Sulut, Kombes Pol Pitra
Ratulangi, Kamis (24/3) kemarin mengatakan penangkapan ini berdasarkan laporan
keluarga pada polisi 8 Maret 2016 lalu.
"Sehingga Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)
Polda Sulut Kompol Agnes, maka Tim Manguni langsung bergerak. Dan berhasil
menggagalkan lagi human trafficking," ujarnya.
Dikatakannya, dua korban tersebut masing-masing PJS alias
Pinkan warga Kelurahan Girian Permai Bitung dan FK alias Fitri warga Kelurahan
Sagrat Matuari Bitung.
"Kedua korban adalah warga Bitung. Dari penangkapan
itu, petugas juga berhasil menyita tiga barang bukti tiga buah tiket pesawat
Garuda tujuan Manado - Jayapura," ucapnya.
Kombes Pitra mengungkap, dari hasil interview yang
dilakukan, tersangka mengaku para korban akan dibawa dan dipekerjakan di tempat
hiburan malam di Jayapura. "Mereka akan dipekerjakan di Pub Boulivard 2
Jayapura," tuturnya.
Tersangka Youla, kata koordinator Tim Manguni ini,
ternyata sudah pemain lama. Sudah beberapa kali ia menjual gadis-gadis asal
Manado, untuk dipekerjakan di tempat hiburan.
"Tersangka ini sudah pernah melakukan hal yang sama
pada korban lainnya. Namun sebelumnya belum pernah tertangkap. Baru sekarang ia
berhasil ditangkap," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk apa mengadu nasib ke
luar Sulut kalau hanya jadi wanita penghibur. Sedangkan di Sulut sendiri justru
banyak berdatangan orang dari luar.
"Orang luar banyak meraup keuntungan berlimpah di
sini, dengan memanfaatkan potensi di Sulut. Yang tak dimanfaatkan oleh warga
asli seperti jualan bakso, lalapan, sate, tempe, tah, sayuran dan berbagai kesempatan
kerja lainnya," tuturnya.
Kata dia, mendingan berupaya kerja, jangan gengsi kerja
halal. Untuk peningkatan perekonomian keluarga seperti berdagang, buka rumah
makan, wiraswasta, bertani dan lain-lain. Sangat banyak kesempatan terbuka
kepada mereka yang mau kerja.
"Semoga ke depan warga Sulut tidak ikut-ikutan
mengadu nasib haram seperti menjual diri. Mari manfaatkan perkembangan Sulut
yang makin berkembang dan berkat Tuhan berupa alam dan tanah yang subur serta
berlimpah," pungkas Kombes Pitra. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar