Rabu, 16 Maret 2016

Proyek Rp 11 Miliar di Kota Bitung Terancam Mubazir



Proyek pembuatan Instalasi pipa dan bak air milik Perusahan daerah air minum (PDAM) Duasudara Bitung senilai Rp 11 Miliar yang telah selesai dibangun terancam bakal di bongkar karena bakal dilalui pengerjaan pembuatan jalan Tom Manado, Minut dan Bitung.

Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi C DPRD Bitung bersama Dinas pekerjaan umum (PU), Tata Ruang, Bappeda dan PDAM di ruang rapat gedung A DPRD Bitung, Rabu (16/3).

"Jadi kami diberitau oleh Dinas Pekerjaan umum (PU) bahwa instalasi pipa dan bak air yang ada di Kelurahan Tendeki Kecamatan Matuari bakal dibongkar untuk pengerjaan jalan Tol, sehingga kami langsung melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sebelum terlambat," tutur Hengky Sampouw Direktur utama PDAM Duasudara, Rabu kemarin.

Instalasi pengolahan air dan bak tersebut sebelum di bongkar ada upaya dari pihak PDAM kepada DPRD Komisi C bersama instansi terkait telah sapakat untuk membawa masalah ini ke kementrian pekerjaan umum agar dicarikan solusi maupun jalan keluarnya.

"Akan kami sampaikan agar dialihkan titiknya untuk pembangunan jalan tol, kami juga akan mengusulkan agar jangan di bongkar atau pindah dulu sebelum di bongkar ataupun pindah dulu dan bangun baru sebelum dibongkar," terangnya.

Keberadaan instalasi pipa air dan bak air memiliki peran penting dalam menopang distribusi air kepada seluruh pelanggan yang ada di Kota Bitung.

"Bisa peroleh 20 liter air perdetik dan 40 liter perdetik sehingga total 60 liter perdetik untuk 60 ribu pelanggan PDAM," tukasnya.

Atas dasar permasalahan inilah Komisi C DPRD Bitung bersama Dinas Tata ruang, Dinas PU, BAPPEDA dan PDAM besok (hari ini) bakal bertolak ke Jakarta untuk melaksanakan pertemuan dengan Kementrian PU membawa masalah tersebut.

"Tidak boleh diwakilkan, harus pimpinannya karena ini penting," tegas Ketua Komisi C DPRD Bitung Superman Boy Gumolung.

Adapun dalam pertemuan kemarin diperoleh rekomendasi dimana PDAM, segera berkoordinasi ke Kementrian PU mengenai masalah jalan Tol yang akan mengenai Bak air dan intalasi PDAM di Kelurahan Tendeki.

"SKPD terkait segera lakukan koordinasi dengan kontraktor yang melakukan pelebaran di jalan SH terkait kerusakan pipa yang ada agar segera di perbaiki karena kepentingan masyarakat berdampak tidak dapat air bersih," terang Boy.

Ignatius Rudy Tenok Kepala Dinas PU Kota Bitung mengatakan masalah itu harus diselesaikan dengan pemangku kebijakan yang lebih atas dalam hal ini Pemerintah pusat, karena untuk pengerjaan jalan tol kewenangan pemerintah pusat.

"Memang jalan yang keluar Tol masih belum jelas, tapi trans utama sudah jelas jalannya. Yang belum jelas dimana mau keluar dan masuk ke Kota Bitung apakah dekat rumah Maurits Mantiri, ruko Sari Plasa atau di Pintu KEK sebagai tiga opsi pintu Tol di Kota Bitung," terang Rudy.

Syam 'Opo' Panai menilai perencanaan jalan tol yang telah direncanakan sekian lama. Sehingga kenapa saat mau dilakukan pembangunan dilokasi itu tidak ada koordinasi antar para pihak.

"Kan sudah jelas akan dibangun jalan tol kenapa mau ada pembangunan proyek dengan bandrol miliaran. Di perintahan yang baru ubah cara berpikirnya, agar pembangunan bergunan untuk masyarakat," saran Panai. sumber:manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar