Rasa
deg-degan dirasakan puluhan prajurit TNI di lingkungan Kodim 1310 Bitung saat
melihat sebuah alat berbentuk persegi panjang yang dicelupkan dalam sebuah
wadah berisi air seni. Mereka tengah menanti hasil tes urina apakah terkena
Narkoba atau tidak, saat urin melewati dua garis
pertanda tes negatif dari
narkoba Senin (21/3).
"Deg-degan
juga saat menunggu tanda itu naik sampai dua garis," ujar seorang personel
Kodim 1310 Bitung. Ratusan personel Kodim 1310 Bitung tumpah ruah memadati Aula
Makodim 1310 yang terletak di bilangan jalan raya Walanda Maramis Madidir.
Mayor
Inf John Paaloan selaku Kasdim yang ikut dalam tes urin langsung meluapkan
ketegangannya setelah alat tes menunjukan hasilnya negatif. "Aman,
hasilnya negatif," kata John sembari berjalan membuang sisa air seninya.
Jembar
Mujiarto Pasi Intel Kodim 1310 Bitung mewakili Dandim 1310 Bitung mengaku bakal
tegas dengan anggota yang kedapatan mengkonsumsi Narkoba. "Anggota yang
positif terkena Narkoba akan langsung dipecat lewat ST Surat telegram dari
pimpinan tertinggi," tegas Jembar. Hal ini sangatlah beralasan mengingat
jajaran TNI sangat getol untuk memerangi peredaran Narkoba.
Pemeriksaan
urin sendiri merupakan program dari staf Intel yang dilaksanakan setiap
triwulan rutin dengan harapan semua anggota memprihatinkan. Meski sudah sering
dilaksanakan, masih banyak kasus Narkoba yang terjadi. "Karena Narkoba
sudah masuk kesemua aspek mulai dari anak sekolah SD sampai orang tua. Jangan
bosan mendapatkan penyuluhan dan sosialisasi serta pengetahun tentang Narkoba
bisa memimimalisir peredaran gelap Narkoba yang sangat berbahaya ketimbang
teroris seperti apa yang dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo," kata dia.
Terpisah
dr Tommy Sumampouw kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Kota Bitung
menjelaskan tugas baru dari Presiden mengenai kasus Narkoba untuk menjadi
prioritas BNN. "Banyak anggota TNI Polri pejabat negara ditangkap karena
terlibat Narkoba, terakhir anggota Polisi di Polres Bolmong terlibat Narkoba
ditangkap Idrektorat Narkoba Polda Sulut," jelas Tommy.
Kondisi
itu memiriskan hati karena Narkoba digunakan oleh aparat Negara, pejabat,
hingga TNI Polri yang seharunya menjadi contoh untuk masyarakat. Sehingga mulai
saat ini pemeriksaan narkoba tidak bisa tidak harus dilakukan meski pejabat
negara maupun petugas karena selama ini mereka berlindung di kekuasaan mereka.
"Lewat tugas BNN akan dilakukan pemeriksaan rutin urin setiap tiga bulan
untuk jajaran TNI. Tes urin bersifiat rahasia diketahui pribadi dan pimpinan
instituasi," jelasnya. Adapun yang dilakukan pemeriksaan urine Amphetamine
(AMP), Methamphetamine (MET), Marijuana (THC), Morphine (MOP) dan Benzodiazepine. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar