BITUNG
- Polemik pengerjaan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kelurahan Tendeki
Kecamatan Matuari senilai Rp 11 miliar yang baru dua bulan selesai dikerjakan
terus bergulis.
Pasalnya
proyek dari kementrian Pekerjaan Umum (PU) RI berdiri kokoh diatas lokasi
pembangunan jalan Tol Manado-Bitung.
Menurut
Edwin Kowaas pejabat pembuat komitmen (PPK) pembebasan lahan Tol Manado Bitung
akan
diselesaikan oleh tim dari Jakarta Bidang Bina Marga dan Cipta Karya Kementrian
pekerjaan umum (PU).
"Jawaban
pasti mengenai jalan keluar masalah itu nanti saat tim datang dari Jakarta yang
akan turun menentukan," tutur Kowaas di ruang kerjanya Kantor Balai
Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Minut, Rabu (23/3)
Dijelaskannya
untuk perubahan trase hanya boleh dilakukan atas usul instansi yang memerlukan
tanah kepada kepada gubernur, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU). Kemudian
gubernur teruskan kepada menteri sehingga tim diperlukan untuk tentukan mau
kemana trase dipindahkan atau tidak. SPAM yang dikelola PDAM Bitung tepat
berada di simpang susun Interchange Danowudu STA 28 + 800 seperti yang tertera
dalam Aligment Layout Akses KEK.
"Apakah
geser atau kemana mereka yang tentukan, lihat mana yang lebih muda dan murah.
Contoh kalau jalan Tol di pindah dihitung anggarannya, ada anggaran untuk
bangunan rumah, kalau bertahan di lokasi minim anggarannya.. Kalau mau sorong
dampaknya coast lebih besar Rp 25 miliar sementara pembangunan SPAM Rp11
miliar," terangnya.
Di
Kota Bitung sendiri untuk Interchange jalan tol Manado Bitung berada di
Donowudu dan pusat Kota Bitung STA 38+700. Total panjang ruas jalan Tol di
Bitung 39 km, terhitung lepas dari Kelurahan Sagerat.
"Tahun
ini untuk anggaran pembebasan lahan direncanakan Rp 900 miliar telah terbayar
Rpp 300 miliar. Total anggaran sendiri sudah secara keseluruhan kalau kurang
akan di tambah lewat kajian tim," jelasnya.
Saat
ini pembebasan lahan untuk tol Manado Bitung mulai dari Desa Maumbi Minut
sekarang sudah di Desa Tumaluntung Kecamatan Kauditan Minut. Di Bitung sendiri
telah dilakukan di Kelurahan Tendeki sejak tahun 2013 lewat dana pendamping di
daerah untuk pembebasan lahan.
"Realnya
untuk pembanguan jalan Manado-Bitung di titik Kota Bitung diperkirakan pada
tahun 2018," tandasnya. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar