Minggu, 31 Juli 2016

KemenPU-PeRa Tinjau Bantuan 5000 Safety Tank



Salah satu tujuan dibuatkannya safety tank adalah untuk mencegah pencemaran air dan tanah oleh limbah kotoran manusia. Hal mana dijelaskan oleh Walikota Bitung Maximilian J. Lomban,SE,M.Si, saat menerima kunjungan tim peninjau lapangan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Jumat (29/7).

Adapun kedatangan tim peninjau ini untuk mendatangi Kota Bitung berkaitan dengan kucuran bantuan Rp 20 Miliar bagi warga Bitung.
Tim tersebut disambut Lomban dan didampingi Wakil Walikota Bitung, Ir.Maurits Mantiri, Kepala Dinas Kebersihan, Meryanti Dumbela dan Kepala Dinas PU, Rudy Theno. Rombongan kemudian diantar dan diajak melihat instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Aertembaga.

Lomban dalam penjelasannya kepada tim peninjau menyampaikan, program sanitasi Pemerintah Pusat di Kota Bitung siap mengucurkan dana untuk pembuatan safety tank standarisasi. Dimana, jelasnya, setiap rumah akan dibangun safety tank secara gratis dengan konstruksi tertutup dan tidak akan mencemarkan sumber air tanah dan lingkungan pemukiman. Lomban memastikan para wisatawan pasti datang di kota bersih dan nyaman jauh dari berbagai pencemaran baik laut, udara maupun darat. ”Kami akan tawarkan ke wisatawan bahwa di Kota Bitung bukan hanya udara dan permukaan tanah saja yang bersih, tetapi di bagian bawah atau di dalam tanah juga bersih demi menciptakan lingkungan yang sehat,” ujarnya.

Lumpur tinja tersebut, tegasnya, nantinya akan disedot secara rutin oleh instansi terkait sebagai bagian pendapatan asli daerah. Terkait ini, Lomban pun mengajak masyarakat Kota Bitung melakukan pendaftaran pembuatan safety tank standarisasi gratis, dimana untuk tahun ini disediakan untuk 5000 rumah tangga.

Sementara Kasubdit Air Limbah Kementerian PU, Suharsono, didampingi Satker PPLP PU Provinsi Sulut, Abu Bakar, menjelaskan maksud kedatangan yakni memastikan survey penyaluran bantuan khusus pembuatan safety tank gratis yang nantinya dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Suharsono menyebutkan bantuan Rp 20 M disalurkan setiap tahun sebagai respon atas penghargaan Bitung Kota Adipura yang selanjutnya menunjang program International Bitung Low Carbon Model Town (LCMT) merupakan satu-satunya Kota di Indonesia dipercayakan oleh dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar