Masalah kehadiran Desa Rok-rok Kebupaten Minut di Kelurahan Tendeki Kecamatan Maturari Kota Bitung mengundang tanya soal penyelesaiannya. Pasalanya, masalah tersebut hingga kini belum juga terselesaikan kendati sudah beberapakali dibicarakan di tingkat Provinsi, tapi tetap saja tak ada hasil keputusan yang nyata.
“Masalah Desa Rok-rok di Kelurahan Tendeki bukan masalah tapal batas, tapi anehnya hingga kini Penprov tidak mampu mengambil keputusan,” kata personil LSM Merah Putih Kota Bitung, Arthur Kilapong, Rabu (11/9).
Lebih anehnya lagi kata Kilapong, setelah beberapa kali dilakukan pembahasan di tingkat Provinsi malah masalah tersebut dikembalikan ke Pemkab Minut dan Pemkot untuk menyelesaikannya. “Inikan sama saja membiarkan masalah desa dalam kelurahan berlarut-larut, kenapa Pemprov begitu takut mengambil keputusan. Ada apa,” kata Kilapong.
Padahal menurut dia, secara bukti dan sejumlah fakta, Desa Rok-rok nanti hadir ketika Kelurahan Tendeki sudah puluhan tahun ada. “Bahkan ketika Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang masih menjabat Walikota Bitung, Desa Rok-rok belum ada,” katanya.
Kalimpong sendiri berharap agar masalah kehadiran Desa Rok-rok di Kelurahan Tendeki cepat diselesaikan. Jangan hanya didiamkan dan membiarkan masalah tersebut tetap ada tanpa penyelesaikan.
“Pemprov harusnya bersikap tegas memutuskan masalah tersebut, jangan hanya berpangku tangan karena jelas-jelas Kelurahan Tendeki lebih dulu ada sebelum sejumlah kepala keluarga mengklaim jika mereka adalah Desa Rok-rok,” katanya. (beritamanado.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar