Sabtu, 05 Maret 2016

Keegan Kojoh Tantang Debat Menteri Susi Memajukan Perikanan Bitung



Anggota DPRD Kota Bitung dari Partai Nasdem, Keegan Kojoh menantang Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti berdialog atau berdebat, untuk memajukan perikanan Indonesia dan lebih khusus Kota Bitung. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Fraksi Partai
Nasdem, pada Kamis, 3/3/2016.

“Seluruh masyarakat perikanan Kota Bitung mengeluhkan berbagai keputusan kontroversial Menteri Susi, yang secara pelan tapi pasti membunuh sektor perikanan yang selama ini menjadi industri utama di Kota ini,” kata Kojoh.

Menurut legislator yang memiliki latar belakang pendidikan perikanan tersebut, kebijakan Menteri Susi benar-benar membunuh dunia perikanan Kota Bitung. Karena ibukota perikanan Indonesia ada di Kota Bitung. Dari 14 perusahaan pengalengan ikan di Indonesia, sebanyak 7 perusahaan berada di Kota Bitung.

” Badai pertama dunia perikanan di Kota Bitung yakni Permen 57, tentang larangan transhipment. Pemberlakuan aturan tanpa proses sosialisasi tersebut, menyebabkan nelayan kelabakan karena sebagian besar alat tangkap di Bitung purse seine, yakni ada kapal jaring, kapal lampu dan kapal penampung. Sehingga kapal-kapal jenis tersebut tak dapat beroperasi lagi, karena ada alih muat dari kapal penangkap ke kapal penampung,” tambahnya.

Imbas dari aturan tersebut, selama 15 bulan terakhir kapal-kapal ikan jenis purse seine, terpaksa harus ditambatkan di dermaga. Dari 7 perusahaan pengalengan ikan, 4 perusahaan sudah merumahkan ribuan karyawan, akibat kekurangan pasokan bahan baku ikan.

” Untuk PP No 75 Tahun 2015, tentang kenaikan pungutan hasil perikanan sebesar 100 %, 400 % dan 1000 %, ini merupakan tsunami bagi dunia perikanan. Ini sebuah ironi, karena Pemerintahan sekarang sudah membuat 10 paket kebijakan dan melakukan deregulasi, untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Namun Menteri Susi justru akan membunuh industri perikanan, dengan menaikkan PHP,” tegas Kojoh.

Bukan hanya itu, prosedur perijinan di Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini terkesan berbelit-belit, sehingga banyak kapal ikan di kota Bitung tak dapat melaut. Para pelaku usaha perikanan kini dalam kondisi ketidakpstian, meski moratorium telah dicabut namun kebijakan KKP tidak jelas, dan membingungkan.

” Saya tantang Menteri Susi debat untuk memajukan perikanan Bitung. Bagi saya kebijakan penetapan Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus tidak akan berarti lagi jika industri utama yang menjadi penopang KEK, yakni perikanan sudah kolaps seperti sekarang.” pungkasnya. sumber:bitungnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar