Kamis, 08 Januari 2015

Dubes Amerika Terpesona 'Makhluk Mini' di Bitung Ini

 Cagar Alam Tangkoko, Batu Putih, Kota Bitung punya daya tarik tersendiri. Keunikan flora dan faunanya bahkan tersohor hingga mancanegara.

Rabu (7/1/2014), giliran Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake bersama keluarga berkunjung cagar alam yang terkenal sebagai habitat Tarsius ini.

Tak ada pengawalan dan sambutan resmi. Kedatangan Dubes AS ke Cagar Alam Tangkoko memang mendadak. Informasi yang diperoleh dari Dion, seorang guide yang berada di lokasi, Blake datang bersama Sofia Blake sang istri serta tiga orang anaknya. Mereka tiba di lokasi pukul 13.30 Wita.

"Kedatangannya di handle oleh Safari Tour Travel dari Manado. Kedatangannya hanya biasa-biasa saja dan disambut oleh pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut, polisi dan perwakilan Pemerintah Kota Bitung," tutur Dion, kemarin.

Tak ada perlakuan khusus bagi Blake saat bertandang ke cagar alam tersebut. Seperti tamu pada umumnya, begitu tiba di pintu gerbang masuk ia bersama istri dan anak-anak menulis buku tamu kemudian berganti pakaian dan sepatu mengingat akan melalui hutan belantara. "Situasinya sangat ramai beliau sempat liat Yaki (Macaca nigra) sambil dikawal polisi hutan (BKSD)," tukasnya.

Sumber lainnya, menyatakan kedatangan Blake ke Bitung semata-mata hanya untuk holiday atau liburan bersama keluarga, sehingga tidak ada sambutan atau acara resmi. "Dia sempat melakukan penanaman pohon  di beberapa lokasi, kemudian dilanjutkan dengan melihat pohon tempat tinggal Tarsius," ujarnya.

Sang Dubes mengaku sangat kagum dengan keberadaan hewan Tarsius yang sudah tidak bisa dijumpai lagi di tempat lain. Pada kesempatan itu juga dia sempat melihat burung Hornbill, burung yang bagian kepalanya dipergunakan di topi pada seragam Tarian Cakalele.

Terpisah Kepala Kelurahan Batu Putih Bawah S Katiandago yang ikut memantau kedatangan sang Dubes, mengatakan rombongan hanya dikawal oleh anggota polisi sampai di Batu Putih setelah itu hanya dua mobil yang masuk kedalam cagar alam. "Polisinya hanya menunjukan jalan tempat tujuan rombongan," ujar Katiandago. (christian wayongkere). Tribunmanado.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar