Minggu, 27 Maret 2016

Tim Manguni Gagalkan Pengiriman Dua Wanita Asal Bitung. 'Jangan Gengsi Kerja Halal



Tim Resmob Manguni Polda Sulawesi Utara (Sulut) kembali mengungkap kasus trafficking di Sulawesi Utara. Dua korban asal Kota Bitung berhasil diselamatkan, sebelum diberangkatkan ke Jayapura.

Selain korban, seorang mucikari YT alias Youla (55) warga
Tatelu, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara berhasil diamankan. Ketiganya diamankan pada Minggu 20 Maret 2016, sekitar pukul 04.30 Wita.

Direktur Kriminal Umum Polda Sulut, Kombes Pol Pitra Ratulangi, Kamis (24/3) kemarin mengatakan penangkapan ini berdasarkan laporan keluarga pada polisi 8 Maret 2016 lalu.

"Sehingga Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Sulut Kompol Agnes, maka Tim Manguni langsung bergerak. Dan berhasil menggagalkan lagi human trafficking," ujarnya.

Dikatakannya, dua korban tersebut masing-masing PJS alias Pinkan warga Kelurahan Girian Permai Bitung dan FK alias Fitri warga Kelurahan Sagrat Matuari Bitung.

"Kedua korban adalah warga Bitung. Dari penangkapan itu, petugas juga berhasil menyita tiga barang bukti tiga buah tiket pesawat Garuda tujuan Manado - Jayapura," ucapnya.

Kombes Pitra mengungkap, dari hasil interview yang dilakukan, tersangka mengaku para korban akan dibawa dan dipekerjakan di tempat hiburan malam di Jayapura. "Mereka akan dipekerjakan di Pub Boulivard 2 Jayapura," tuturnya.

Tersangka Youla, kata koordinator Tim Manguni ini, ternyata sudah pemain lama. Sudah beberapa kali ia menjual gadis-gadis asal Manado, untuk dipekerjakan di tempat hiburan.

"Tersangka ini sudah pernah melakukan hal yang sama pada korban lainnya. Namun sebelumnya belum pernah tertangkap. Baru sekarang ia berhasil ditangkap," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk apa mengadu nasib ke luar Sulut kalau hanya jadi wanita penghibur. Sedangkan di Sulut sendiri justru banyak berdatangan orang dari luar.

"Orang luar banyak meraup keuntungan berlimpah di sini, dengan memanfaatkan potensi di Sulut. Yang tak dimanfaatkan oleh warga asli seperti jualan bakso, lalapan, sate, tempe, tah, sayuran dan berbagai kesempatan kerja lainnya," tuturnya.

Kata dia, mendingan berupaya kerja, jangan gengsi kerja halal. Untuk peningkatan perekonomian keluarga seperti berdagang, buka rumah makan, wiraswasta, bertani dan lain-lain. Sangat banyak kesempatan terbuka kepada mereka yang mau kerja.

"Semoga ke depan warga Sulut tidak ikut-ikutan mengadu nasib haram seperti menjual diri. Mari manfaatkan perkembangan Sulut yang makin berkembang dan berkat Tuhan berupa alam dan tanah yang subur serta berlimpah," pungkas Kombes Pitra. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar