Monumen
Tri Komando Rakyat (Trikora) merupakan salah satu objek wisata sejarah yang
dimiliki Kota Bitung.
Objek
wisata yang berada di Kelurahan Batu Lubang Kecamatan Lembeh Selatan Pulau
Lembeh Kota Bitung ini namanya sudah dikenal luas dan menjadi salah satu tujuan
kunjungan wisatawan.
Namun
sayangnya, kondisi objek wisata ini memprihatinkan karena kurang perawatan
hingga menimbulkan keprihatinan dan kekecewaan pengunjung.
Seperti
yang diutarakan salah satu pengunjung, Julius Daniel Ondang di dinding
facebooknya ketika mengunjungi Monumen Trikora, Minggu (23/10/2016).
“Objek
Wisata Trikora Lembeh sayangx nda terpelihara…,” tulis salah satu dosen UNIMA
ini.
Dosen
jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni UNIMA ini tidak menyangka jika
monemen bersejarah yang namanya sudah mendunia dipenuhi dengan grafiti
menggunakan cat semprot dan spidol.
Belum
lagi kondisi pesawat DC-3 TNI-AU asli yang pernah digunakan dalam operasi
Trikora yang kondisinya tak kalah memprihatinkan.
“Padahal
lokasinya sangat indah untuk menikmati Kota Bitung,” katanya.
Sementara
itu, Monume Trikora dibangun untuk memperingati operasi militer yang diumumkan
Presiden Soekarno tanggal 19 Desember 1961 di Alun-alun Utara Yogyakarta untuk
membebaskan Irian Barat. Soekarno membentuk Komando Mandala dengan Mayor Jenderal
Soeharto sebagai panglimanya.
Operasi
itu berlangsung selama dua tahun dan Selat Lembeh menjadi pangkalan untuk
pembebasan Papua Barat serta pesawat DC-3 TNI-AU salah satu pesawat yang
digunakan dalam operasi militer tersebut. sumber:beritamanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar