Komisi
B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bitung berkunjung selama lima hari
di Kabupaten Badung, Bali. Mereka mempelajari pengelolaan keuangan dan
pariwisata di sana.
Kasubag
Humas DPRD Bitung, Santy Mamesah,
mengatakan pimpinan dan anggota Komisi B yang
berangkat ke Bali. "Ketua Komisi Achmad Syafrudin Ila, Wakil Ketua Robby
Lahamendu, Sekretaris Erwin Wurangian, Anggota Dewi Suawa dan Jantje
Lambey," kata Santy, Senin (17/10).
Dijelaskan
Santy, kunjungan kerja (kunker) yang dilakukan Komisi B selama lima hari sejak
Selasa hingga Sabtu pekan lalu ke Pemerintah Kota Denpasar, DPRD Kabupaten
Badung dan Pemkab Badung. Mereka melakukan studi banding tentang kebijakan
pemerintah di bidang perekonomian dan keuangan daerah.
Di
Pemkot Denpasar membahas tentang Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 125
tahun 2016 tentang Penundaan Penyaluran Sebagian Dana Alokasi Umum (DAU) tahun
2016.
"Mengenai
PMK ini di Bitung sudah turun aturannya tetapi belum ditetapkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) sementara di Denpasar APBDP
sudah ditetapkan PMK-nya baru turun," katanya.
Sehingga,
kata Mamesah, kebijakan keuangan di sana melakukan penundaan pencairan dana
belanja langsung pegawai Rp 25 miliar, belanja tidak langsung meliputi belanja
desa, sisa tender dan belanja modal. "Sambil menunggu keputusan pusat
tentang PMK 125," katanya saat menyampaikan hasil kunker di Bali.
Di
DPRD Badung, Komisi B DPRD Bitung membahas tentang trik kebijakan pemerintah di
bidang keuangan dan pemerintah daerah.
Dari
sana diperoleh, dalam mengeluarkan kebijakan pertama harus ada hubungan baik
antara eksekutif dan legislatif supaya semua bisa terlaksana secara baik.
Di
Pemkab Badung mengangkat mengenai kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan
(moratorium transhipment atau alih muatan di laut) dimana Kota Bitung mengalami
dampak yang signifikan sehingga melakukan ekspansi ke bidang pariwisata.
"Di
sana (Badung) sektor pariwisata dan perkembangannya akan membawa pengaruh
positif dan signifikan terhadap roda perekonomian berdampak baik untuk
masyarakat. Sehingga Kota Bitung harus mencari inovasi yang terbaik untuk
dijual guna perkembangan pariwisata di Bitung lebih meningkat. Terutama untuk
sektor pariwisata bagaimana wisatawan yang datang ingin kembali ke sini,"
kata dia. sumber:manado.tribunnews.com
Terpisah
Achmad Syafrudin Ila alias Aco ketua Komisi B DPRD Bitung saat dimintai
keterangannya berkata, hanya membicarakan tentang masalah umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar