Jumat, 07 Oktober 2016

Parade 200 Kapal Hias Awali FPSL

BITUNG - FPSL 2016 merupakan pengembangan dari Festival Selat Lembeh yang secara berkala diadakan sejak tahun 2009. Hajatan tahunan ini awalnya diinisiasi komunitas nelayan dan pengusaha perikanan Kota Bitung, bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bitung sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil laut yang berlimpah.


Meneruskan tradisi yang dianggap mampu menyjumbang devias melalui sektor pariwisata itu, Pemerintah Kota Bitung secara resmi membuka Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2016 di Pelabuhan Aertembaga, Bitung, Kamis (6/10). Acara tahunan yang akan berlangsung hingga awal pekan depan dibuka dengan parade 200 kapal nelayan patung hias.

FPSL 2016 sendiri menyediakan pertunjukan spektakuler untuk menyambut kehadiran para wisatawan di Kota Maritim yang berada di ujung utara Sulawesi ini. Pada tahun 2016 ini, FPSL mengangkat tema “Warna-Warni Bitung (Colorful Bitung)”. Selat Lembeh adalah selat di Kota Bitung, yang menghubungkan daratan utama Pulau Sulawesi dengan Pulau Lembeh, dan telah lama menjadi tujuan wisatawan asing maupun lokal, berkat pesona bawah lautnya.

Dalam sambutannya, Walikota Bitung, Maximiliaan Jonas Lomban,SE,M.Si, mengatakan Colorful Bitung akan menampilkan pertunjukan kolosal sebagai sajian puncak dari rangkaian kegiatan FPSL 2016, berupa kolaborasi musik dan tarian kontemporer. Seni pertunjukan ini akan mengangkat unsur budaya lokal dipadukan dengan kecanggihan seni pertunjukan digital (video maping). ”Masyarakat Bitung akan menampilkan seni pertujukan yang mungkin baru pertama kalinya ada di Sulawesi, memadukan unsur kostum, gerak tari dan tata panggung melalui kecanggihan teknologi dengan mengangkat budaya lokal yang akan menjadi tontonan spektakuler dan menarik,” ujarnya.

Yang menarik dari acara ini, jelasnya, semua pengisi acara adalah masyarakat lokal Kota Bitung, mulai dari masyarakat budaya sampai anak-anak sekolah ikut dilibatkan. Mereka telah menjalani workshop seni pertunjukan seperti pembuatan kostum hingga make-up panggung. Masyarakat Kota Bitung akan mempersembahkan tarian yang menceritakan tentang Bitung Bahari Berseri dengan 5 Pesona wisatanya. Acara ini merupakan bentuk apresiasi dari masyarakat Bitung kepada para tamu yang telah berkunjung di FPSL dan akan menjadi ikon setiap tahunnya.

Menurutnya, melalui seni pertunjukan ini Kota Bitung sekaligus menyiapkan komunitas budaya yang akan melestarikan budaya lokal dengan kreativitas secara profesional. Melalui panggung apresiasi ini diharapkan masyarakat lokal bisa menyalurkan kreativitas seninya, dan akan lahir seniman-seniman lokal yang bisa menampilkan kekayaan budaya Bitung ke pentas nasional dan dunia.

Rangkaian acara FPSL 2016 juga dimeriahkan berbagai acara unggulan yaitu, Colorful Bitung Run 10K, Underwater Coral Plantation, dan Carnaval Pating Hias. Peserta Carnaval Patung Hias adalah masyarakat pesisir yang telah menjalani workshop untuk memanfaatkan limbah sampah dan bahan ramah lingkungan.

Para wisatawan yang datang ke Bitung selama FPSL 2016 juga bisa menikmati Pesona Kuliner yang merupakan pasar kuliner berbahan dasar ikan dan penjualan buah tangan khas Bitung, serta Pesona Budaya yang menghadirkan panggung apresiasi seni dan budaya masyarakat setempat yang digelar setiap hari selama festival berlangsung.


Festival Pesona Selat Lembeh, terangnya, merupakan persembahan dari seluruh lapisan masyarakat kota pelabuhan yang berjarak 45 Km dari Manado ini. Acara tahunan FPSL 2016 menjadi wujud nyata kerja keras masyarakat kota Bitung untuk mempersembahkan keragaman Kota Bitung sebagai destinasi wisata yang layak diperhitungkan di Timur Indonesia. ”Kami ingin mempromosikan pesona wisata Kota Bitung dengan program Bitung Bahari Berseri sekaligus memperkenalkan 5 pilar pesona wisata. Pesona Maritim, Pesona Flora, Pesona Fauna, Pesona Sejarah, Pesona Religi dan Budaya. Warna-warni kota Bitung dengan segala pesona inilah yang ingin kami sebarluaskan kepada masyarakat Indonesia maupun mancanegara,” pungkasnya. manadoexpress.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar