BITUNG
- Keindahan tata ligthing dan backround yang menampilkan pesona dan potensi
pariwisata di Kota Bitung menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang
memadati lapangan tanah timbun pelabuhan perikanan samudera Aertembaga, kala
menyaksikan warna-warna pesona Bitung puncak Festival Pesona Selat Lembeh
(FPSL) 2016, Sabtu (8/10) malam.
"Tarian
kolosal dari ratusan anak-anak yang paling saya sukai," kata Risma Masala
warga Batuputih.
Sayangnya
kemeriahan warna-warni pesona Bitung yang dikemas apik diwarnai dengan
pemadaman sound sisten saat tarian kolosal berlangsung.
Meski
terjadi pamadaman sound sistem saat tarian kolosal berlangsung namun penonton
tetap kukuh duduk dan berdiri di areal yang disiapkan.
"Yang
paling saya sukai tarian Yaki pantat merah dan pertunjukkan akhirnya ada tarian
beserta vocal grup menyanyikan tembang berjudul Bitung Bahari Berseri,"
tukasnya.
Ida
event organaiser (EO) pelaksana FPSL 2016 juga dikejutkan dengan matinya sound
sistem saat pelaksaan tarian kolosal.
"Mungkin
ada yang yang injak kabelnya atau apa, karena sebelumnya saat geladi bersih
tidak terjadi seperti itu," jelas Ida.
Gubernur
Sulut Olly Dondokambey mengatakan iven seperti ini kiranya terus dilakukan
setiap tahun untuk menunjang pariwisata di Sulut.
"Saat
ini Pemprov dalam waktu 6 bulan bekerja sama dengan Bupati/walikota berupaya
meningkatkan pesona wisata di Sulut dan Puji tuhan, ini disambut wisatawan
mancanegara dan dalam negeri," ujar Olly.
Dijelaskannya
dalam waktu singkat, kedatangan wisatawan mancanegara di Sulut hampir 27 ribu
orang. Hal ini harus mendapat dukungan seluruh elemen dan komponen masyarakat
untuk menggenjot program pariwisata karena sangat bermanfaat bagi pertumbuhan
ekonomi di Sulut.
"Kami
mengajak warga Sulut, marilah mencintai produk lokal terutama produk ikan yang
berbasis di Sulut, untuk meningkatkan pertumbuhan ekoomi adalah sumber-sumber
dari laut," ajaknya.
Pihaknya
menargetkan di tahun 2017 nanti kunjungan wisatawan ke Sulut sebanyak 1 juta
orang, pemprov dan pemerintah pusat akan mendorong terus perkembangan
pariwisata di Sulut. Sementara itu tenaga ahli Menteri Pariwisata Indonesia
Republik Indonesia Robert Waloni lewat data Badan pusat statistik (BPS) 2015 mengatakan
kenaikan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Bitung tahun 2014 1.421, tahun
2015 mengalami delapan kali lipat menjadi 1.319 orang.
"Ini
merupakan keberhasilan pemerintah dan pelaku industri serta masyarakat
Bitung," jelas Robert. Dari data tadi terjadi kenaikan yang luar biasa,
pihaknya memperkirakan kedatangan wisman melalui Sam Ratulangi tiga bulan
terakhir naik signifikan.
Menurutnya
untuk berhasil disektor periwista butuh sistem tim pengelola yang solid dan
efektif serta yang utama adalah pemimpin atau leader.
"Inilah
yang menentukan kunjungan wisman ke Bitung yang luar biasa," tambahnya.
FPSL
2016 dimata Robert adalah ajang edukasi kepada masyarakat untuk menjaga potensi
kekayaan alam disepanjang selat lembeh agar bisa dinikmat anak cucu kita.
"Pemerintah
juga harus mencintai selat Lembeh akan muncul bila masyarakat kenal apa yg ada
di selat lmebeh seperti kekayaan didalamnya," pungkasnya.
Turut
hadir dalam FPSL tersebut Wakil Ketua DPD RI E.E Mangindaan, segenap Forkopimda
Provinsi Sulut, sejumlah anggota DPRD Provinsi Sulut, pimpinan dan utusan
kepala daerah se-Sulut, para Pimpinan BUMN/BUMD Ketua TP-PKK Provinsi Sulut,
Ketua TP-PKK dan DWP Kota Bitung juga pimpinan SKPD bahkan para undangan
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar