Suasana
bawah laut Kelurahan Pintu Kota dan Kareko Kecamatan Lembeh Utara dipenuhi
ratusan penyelam lokal Kota Bitung dan dari luar kota Bitung.
Mereka
melaksanakan tranplantasi coral atau penanaman karang yang digagas PT Pertamina
bersama Badan
Lingkungan Hidup (BLH) kota Bitung, Jumat (6/10).
“Penanaman
karang ini mengambil tema Pertamina Hijau Tranplantasi karang di Kota Bitung,
menenam 500 Bibit terumbu karang,” jelas Verie Lumintang OH Terminal Bbm
Pertamina Bitung kepada Tribun Manado.
Vice
Presiden (VP) CSR dan SMEPP Pertamina Kuswandi dalam keterangannya mengatakan
transplantasi karang merupakan bagian dari underwater coral conservation sebagi
komitmen dan tanggung jawab sosial lingkungan lewat coorporate social
resposibility (CSR).
“Sudah
lebih dari 40 ribu terumbu karang yang ditranplantasi oleh Pertamina sepanjang
2016 ini di seluruh Indonesia, khusus di Sulawesi sudah 10 ribu turumbu karang
sejak 2013,” jelas Kuswandi didampingi GM Marketing Operation Region VII Tengku
Badarsyah.
Pihaknya
berharap dengan dilakukan tranplantasi akan bermanfaat bagi masyarakat dan
kehidupan laut pada khususnya.
“Terumbu
karang perlu dilestarikan untuk kehiduoan bawah laut,” tukasnya.
Sony
aktifis lingkungan yang ikut serta dalam kegiatan, tranplantasi menjelaskan
penanaman karang di bawah laut merupakamn intervensi percepatan perbaikan
lingkungan yang rusak dan tak bisa lagi ditumbui karang.
“Nah,
supaya areal itu bisa ditumbuhi lagi, maka dilakukanlah penanaman melalui
teknik tranpalntasi, ambil karang kecil yang masih hidup ditanam diareal yang
sudah mati,” jelas Sony.
Dijelaskannya
terumbu karang adalah hewan bukan batu atau tumbuhan, bisa kawin reproduksi,
bisa stress dan butuh makan seperti manusia. “Jangan perlakukan karang seperti
batu ,” tegasnya.
Penamana
yang dilakukan kemarin penyelam tinggal menyaitkan karangnya ke tempatnya yang
telah diletakan di bawah laut berbentuk seperti meja, berfungsi sebagai substrat
atau tempat karang menempel.
“Area
yang kami tanan kemarin berbentuk modul dengan jenis karang akropora yang cepat
tumbuh hanya dalam waktu tiga bulan saja,” tandasnya. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar