Salah satu upaya memperbaiki kualitas pendidikan di Kota
Bitung adalah dengan menambah kuota tenaga pendidik/guru. Sayangnya, upaya ini
juga terkendala moratorium penerimaan CPNS terhitung tahun 2011 lalu hingga
saat ini.
Dalam kurun waktu tahun ajaran 2014-2015 lalu saja, Kota
Bitung harus kelimpungan dengan kurangnya tenaga didik tingkat SD dan SMP yang
mencapai 461 orang. Sebagaimana diungkapkan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Bitung, Ferdinand Tangkudung, dikonfirmasi melalui Kabid Pendidikan Dasar
(Dikdas), Eugenia Mantiri, Rabu (19/10).
Untuk tingkat SMP, terangnya, pihaknya masih kekurangan 4
tenaga guru untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, 12 tenaga guru untuk Bahasa
Inggris, 6 tenaga guru untuk mata pelajaran Matematika, 7 tenaga guru untuk
mata pelajaran IPA, 4 tenaga guru untuk mata pelajaran IPS, 6 tenaga guru mata
pelajaran PKN, 6 tenaga guru mata pelajaran PJOK, 8 tenaga guru mata pelajaran
Seni Budaya, 33 guru Agama Islam, 1 guru Prakarya, 4 guru Protestan, 2 guru
Teknik Informasi Komputer dan 39 guru BK.
”Sehingga totalnya menjadi seratus satu orang tenaga guru
untuk tingkat SMP,” ujarnya.
Sementara untuk tingkat sekolah dasar, terangnya,
pihaknya juga masih kekurangan 315 guru kelas, 25 guru PJOK, 4 guru Agama
Islam, 5 guru Katolik, 10 guru Protestan dan 1 guru Agama Budha. ”Sehingga
total kebutuhan guru SD mencapai tiga ratus enam puluh orang,” tegasnya.
Bukan itu saja, tambahnya, dalam kurun waktu tahun ajaran
2015-2016 ini masih ada juga masalah lain seperti mutasi guru, pensiun dan
meninggal dunia, sehingga kekurangan tenaga guru akan semakin menjadi
bertambah. manadoexpress.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar