BITUNG -
Kebakaran hutan di Cagar Alam Tangkoko dan Taman Wisata Alam Batu Putih
Provinsi Sulut, terus terjadi hingga Rabu (23/9/2015) kemarin kebakaran makin
meluas.
Berdasarkan
laporan dari Jenny Rusa Koordinator Forum Kelompok Pencinta Alam (FKPA) Sulut
sejumlah 15 orang ikut membantu memadamkan api bersama Manggala Agni BKSD,
posisi mereka saat ini berada di 1 kilometer dari lokasi api yang membara.
"Kondisi api
semakin meluas melebihi 100 hektar sudah tidak ada lagi titik-titik api karena
api sudah tersambung meluas dari Pos III menuju puncak hingga ke arah Gunung
Dua Sudara dan sebagian wilayah Serawet," tutur Jenny saat dihubungi Rabu
malam.
Akibat meluasnya
kebakaran sempat mengakibatkan pohon-pohon di dalam kawasan hutan bertumbangan.
"Ada sekitar
15 pohon jenis beringin yang tumbang," tambahnya.
Kata Jenny
keberadaan angin yang bertiup kencang membuat korbaran api tidak semua bisa
terisolasi dan jika terus dibiarkan bakal mengancam keberadaan pohon beringin
lobang tempat satwa Tarsius 'bermain-main'.
"Kami
prediksi jika api terus menjalar besok akan mengancam beringin lubang bisa
terbakar, sehingga sangat dibutuhkan. Untuk itu kami benar-benar membutuhkan
tenaga dari TNI dan Polri segera kirim pasukan karena api yang coba dipadamkan
belum semuanya terisolasi," kata dia.
Bala bantuan
terus menerus dihimpun oleh FKPA seperti dari Tunas Kelapa Watudambo,
Aesthetica Unima dan kelompok pencinta alam lainnya.
Dalam upaya
memadamkan api 15 orang yang bernaung di bawah FKPA Sulut melakukan pemadaman
dengan cara garuk-garuk arela yang terbakar, dengan keterbatasan tenaga upaya
pemadaman tidak efektif.
"Dalam
pemadaman itu kami menggunakan kode sandi Pasukan Garuk-Garuk karena tidak ada
alat, medan sulit untuk dijangkau membantu," keluhnya.
Sementara itu
dari perkiraan data yang dihimpun perkiraan luas lahan yang terbakar untuk
Cagar Alam (CA) Tangkoko 300 Hektar, Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih 170
Hektar, Batu Angus 6 Hektar. www.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar