Bitung -
Mengalami kekerasan fisik maupun psikis akibat dicabuli 4 pria secara
bergantian selama beberapa hari, VAJ gadis Bitung, Sulawesi Utara, yang berusia
12 tahun masih menyimpan harapan untuk masa depannya.
Feibi Bojoh, sang
ibunda mengatakan, anak bungsunya itu akan dimasukkan dalam asrama untuk
sekolah agama.
"Karena
kalau di sekolah agama, apalagi masuk asrama, kehidupan anak saya bisa menjadi
lebih baik," ucap Feibe saat ditemui di RS Manembo-nembo, Bitung, Sulawesi
Utara, Selasa 17 Mei 2016.
Hanya saja, Feibe
belum menentukan sekolah mana yang dipilih untuk kelanjutan pendidikan sang
anak. "Yang pasti dengan sekolah agama perkembangan mentalnya bisa jadi
baik. Terutama dia bisa pulih dari trauma yang mendalam."
Feibi menuturkan,
karena ditinggal suaminya, maka dia harus berupaya keras menghidupi keempat
anaknya dengan bekerja serabutan.
"Anak
pertama saya berhasil meraih sarjana. Yang kedua sementara kuliah, sedangkan
satunya lagi duduk di bangku SMP," ujar dia.
Baca Juga
Fakta-fakta Tersembunyi di Balik
Penangkapan Pangeran Diponegoro
Tak Ada Bukti Pencabulan, Kasus Gadis
Manado Bakal Ditutup?
Setelah Markobar, Gibran Jokowi Bawa Pasta
Buntel ke Jakarta
Karena kesulitan
ekonomi itu, lanjut dia, terpaksa anak bungsunya putus sekolah. "Saya
tidak bisa membiayai pendidikan untuk empat anak. VAJ terpaksa putus sekolah
sejak kelas 4 SD."
Kasus pencabulan
yang dialami VAJ ini mendapat tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Nur
Hasanah dari LSM Swara Parangpuan, misalnya, menyatakan sejak kasus ini
terangkat ke publik barulah semua pihak termasuk pemerintah memberikan respons.
"Padahal
sejak beberapa waktu lalu Swara Parangpuan sudah memberikan peringatan untuk
mewaspadai tindak kekerasan pada perempuan," kata Nur.
Dia menambahkan,
pihaknya bahkan sudah menyatakan Sulawesi Utara sebagai darurat kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
Ketua Komda
Perlindungan Anak Provinsi Sulut, Jull Takaliuang juga menyatakan keprihatinan
serupa.
"Harus ada
langkah tegas untuk para pelaku. Tapi yang juga harus diperhatikan adalah
bagaimana merehabilitasi mental anak yang mengalami trauma mendalam ini,"
ujar Jull.
Kasus kejahatan
seksual yang menimpa VAJ ini sementara ditangani Polsek Maesa dan Polres Bitung.
Tiga pria terduga pelaku cabul sudah diciduk bersama satu perempuan yang
berperan sebagai muncikari. Sedangkan satu pelaku lagi masih dikejar aparat.
"Aparat kami
kerja keras menuntaskan kasus ini," ujar Kapolsek Maesa Kompol Deli
Manulang. regional.liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar