Rambli
Alulu (18), warga kompleks Parigi Tofor, RT 15, Lingkungan V, Kelurahan Bitung
Tengah terlihat menatap kosong. Dia termenung ke arah puing-puing rumahnya usai
dilahap "si jago merah", Jumat (12/8).
Rumahnya
bersama dua rumah permanen milik Mbak Sutik
dan Hj Dini terbakar saat warga
tengah menjalankan salat Jumat pukul 12.00 Wita di masjid yang tak jauh dari
lokasi kebakaran.
"Saat
kebakaran saya sedang tertidur pulas di kamar atas rumah yang dibuat tempat
kos-kossan. Tiba-tiba saya terbangun mendadak karena terasa panas dan sesak
nafas," kata Rambli saat melihat sang ayah, Ukin Alulu membersihkan puing
sisa kebakaran.
Begitu
bangun tidur, alumni SMK Muhamadiah Bitung melihat kamar kos sudah tertutup
asap pekat. Dia pun bergegas untuk keluar sambil menahan rasa sesak napas.
"Tak ada yang saya selamatkan. Semuanya ludes terbakar, termasuk ijazah
SMK yang akan digunakan untuk melamar kerja di perusahan PT Carvina," kata
dia.
Tak
ada kata yang terucap dari mulutnya ketika berhasil menyelamatkan diri dari
peristiwa kebakaran. Setibanya di luar rumah, suasana sudah ramai dengan
kerumunan warga yang berupaya memadamkan api menggunakan alat sederhana.
Dia
meminta saran bagaimana cara bisa mengurus kembali ijazah yang akan dipakai
untuk melamar kerja.
Menurut
Ana Raup (22), warga yang indekos tak jauh dari lokasi kebakaran, dia melihat
api dari bagian tengah belakang rumah Hj Dini tiga rumah yang terbakar.
"Saya
sedang menelepon di depan kos, tiba-tiba melihat kepulan asap hitam pekat
keluar dari atap rumah Hj Dini yang keseharian berjualan nasi kuning,"
tutur Ana di lokasi kejadian.
Saat
melihat kepulan asap, dia langsung berteriak meminta tolong diikuti anak kecil
di sekitar lokasi kebakaran.
"Kebakaran,
kebakaran, kebakaran," ucapnya menirukan apa yang dia teriakan saat kejadi
kebakaran.
Usai
salat Jumat warga bergegas membantu memadamkan kobaran api.
Ukin
Alulu (42), pemilik rumah yang terbakar nampak tak bisa berbuat apa-apa. Dia
hanya pasrah membersihkan puing-puing 10 kamar kos miliknya yang hangus
terbakar. "Ada tujuh kamar terisi, semua barang didalamnya hangus terbakar
tak ada sisa. Kasihan ada satu orang yang baru masuk malam sebelum kebakaran
sudah mengalami musibah kebakaran," ucap Ukin.
Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, Adri Supit, menjelaskan
pihaknya mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran berukuran 3 dan 6 ribu
liter dibantu mobil pemadam kebakaran dari PT Pelindo IV Bitung. "Penyebab
pasti dalam penyelidikan dugaan sementara karena korsleting listrik dan sumber
lainnya menyebutkan karena kompor terbakar yang lupa dimatikkan," kata
Supit.
Dari
data yang dihimpun BPBD Kota Bitung akibat kebakaran tiga unit rumah, warga
mengalami kerugian ratusan juta rupiah. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar