BITUNG - Malang
nasib yang dialami seorang gadis, sebut saja Bunga (15) yang diduga menjadi
korban pemerkosaan dari seorang oknum guru SMPN 8 Bitung di Kelurahan Batu
Putih.
Menurut
keterangan yang disampaikan Bunga (15) peristiwa tersebut sudah dialaminya
selama empat kali di tempat berbeda.
"Yang
terakhir hari Sabtu pekan lalu, di sebuah ruang kelas di Sekolah menengah
kejuruan di Kelurahan Batu Putih," cerita Bunga kepada Tribun Manado di
sela-sela melakukan visum di Rumah sakit Budi Mulia Bitung, Selasa kemarin.
Perbuatan bejat
dari pelaku dilakukan pertama kalinya di sungai sebanyak dua kali dan dua kali
berikutnya di sekolah SMP dan SMK di Batu Putih. "Dia bujuk dan rayu saya
lewat sambungan telepon katanya suka bertemu, dan dia membawa saya di sebuah
sekolah lalu mengatakan dia sudah kangen kemudian memeluk saya dan melakukan
aksinya menyentuh alat vital saya," ujarnya lalu merunduk dan menitikkan
air mata. Keinginannya bertemu dengan pelaku bukan tanpa alasan selain karena
bujuk rayu pelaku yang mengaku sudah tidak ada hubungan dengan sang istri.
"Dia guru
olahraga saya di sekolah, dan berkeinginan untuk berpacaran dengan saya namun
saya tidak mau karena dia sudah ada istri dan memiliki anak," tandasnya.
Sementara itu Putra (44) orangtua korban tak menerima pebuatan dugaan
percabulan yang dilakukan oleh oknum guru ini.
"Jadi dari
pengakuan anak saya, kejadian terakhir pada Sabtu sekitar pukul 22.00 malam
akan dijemput pelaku DK alias Der menggunakan motor. Satu jam kemudian saya
bersama keluarga melakukan pencarian namun tak menemui hasil dan anak saya
nanti kembali di rumah pukul 03.00 dini hari," ujar Putra di RS Budi Mulia
di sela-sela mendampingi sang anak melakukan visum.
Dari pengakuan
sang anak dia dibawa oleh pelaku ke sekolahnya dan telah melakukan perbuatan
percabulan kepada anak sebanyak empat kali. "Anak saya tidak mau dibuat
begitu pelaku yang paksa dan merayu hingga pelaku ingin berpacaran dengan anak
saya," kata dia.
Pusat
Penanggulangan Informasi KDRT trafficking dan anak (Puspikta) Kota Bitung
mengecam dugaan cabul yang dilakukan oleh oknum guru. "Saya minta pihak
Dinas pendidikan bertanggung jawab dengan perilaku moral dari guru yang seperti
itu, dan saya desak Polisi mengusut tuntas kasus ini," kata Ibu
Makasudede, Ketua Puspikta Bitung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar