BITUNG - Tidak
sedikit orangtua siswa yang kesulitan meminta anaknya belajar. Untuk masalah
satu ini, SD Cokroaminoto Bitung punya trik tersendiri.
Hari ini, Rabu
(21/5/2014), menjadi hari terakhir ujian nasional bagi siswa kelas akhir di
Sekolah Dasar.
Sekolah pun
serius membimbing mereka di luar jam sekolah, mulai bimbingan belajar,
bimbingan khusus hingga try out.
Seperti dilakukan
SD Cokroaminoto Bitung. Sekolah in justrui mengajak anak-anak untuk menginap di
sekolah selama ujian. Tujuannya agar mereka konsentrasi belajar.
Ketika Tribun
Manado mengintip sekolah itu Minggu lalu, sekolah yang berada di Kelurahan
Kakenturan Satu Lingkungan Dua Kecamatan Maesa Bitung itu, terlihat ada
aktivitas.
Anak-anak dengan
membawa perlengkapan sehari-hari seperti handuk, sarung, bantal, kasur,
peralatan mandi seperti sikat gigi, odol, sabun mandi, dan shampo, datang ke
sekolah.
Anak-anak
tersebut kemudian memasuki satu ruangan sekolah. Ada dua ruangan yang hari
Minggu itu dipenuhi anak-anak tanpa mengenakan seragam sekolah.
Di dalam ruangan
terlihat meja dan kursi tak teratur seperti biasanya, kasur-kasur berbagai
bentuk beserta bantal dan sarung tergeletak di lantai. Seragam sekolah putih
merah tergantung di pinggiran ruangan bagian dalam.
Kepala SD
Cokroaminoto, Aminah Van Gobel menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk
kesiapan para siswa, agar belajar lebih terarah.
Pihak sekolah
dengan sukarela membantu para siswa dengan memberikan bimbingan lebih.
"Biasanya siswa lebih mendengar guru dari pada orangtua," ujarnya.
Selain itu,
lanjutnya, dengan kegiatan ini dapat membina siswa untuk meningkatkan kebersamaan
seperti saling berbagi makanan, dan tempat tidur, serta melatih kemandirian
para siswa.
Selama menginap
para siswa sangat dijaga ketertibannya. Kalau ada yang bermain tidak mendengar
guru, atau pada saat jam tidur masih bermain, maka mereka akan dipulangkan.
Dan
ditegaskannya, kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan bocoran soal. "Soal
itu kan diamankan di polsek," ujarnya.
Untuk keperluan
makan siang dan makan malam orangtua siswa yang menyediakan. Pihak sekolah
menyediakan sarapan pagi seperti kolak kacang hijau, telur rebus dan susu satu
gelas.
Kegiatan ini
direspons positif orangtua siswa. Salah satu orangtua siswa, Saporangiu (57),
warga Kelurahan Kakenturan Dua Lingkungan Satu Kecamatan Maesa mengaku, kalau
di rumah, jika disuruh belajar, anaknya sering nonton TV dan main game.
"Kalaupun
mau belajar, namun hanya sebentar saja, kemudian langsung bermain lagi,"
ungkapnya.
"Tapi kalau
menginap di sekolah, anak saya akan fokus belajar karena ada guru, dan juga
menjadi lebih semangat karena banyak teman di sekolah," tambahnya.
Ia memercayakan
kepada guru-guru untuk menjaga anak-anaknya di sekolah. Tentu dengan
harapan agar supaya anak-anak bisa lulus
dengan baik, dengan adanya kegiatan ini.
"Saya harap
kegiatan seperti ini dilanjutkan, karena masih ada adik-adiknya yang juga
sekolah di sini," ujarnya. www.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar