Ratusan
kepala lingkungan (pala) dan ketua RT dari Kecamatan Lembeh Selatan dan
Kelurahan Pateten 3, Maesa mengadu ke anggota DPRD Bitung, Senin (15/8). Mereka
mempersoalkan pemberhentian dan belum dibayarnya tunjangan empat bulan
terakhir.
"Kami
tak peduli apa diangkat lagi atau tidak. Kami
perjuangkan insentif yang belum
dibayar," ujar mereka kompak di hadapan personel lintas komisi.
Rajab
Ismail, Ketua RT 1 Papusungan menjelaskan, insentif mereka Rp 1, 25 juta per
bulan. "Tak tahu lagi mengadu ke mana. Sementara harus membiayai keluarga,
biaya sekolah anak," ujar Rajab.
Ia
mengakui, penghasilan dari honor sebagai ketua RT yang digeluti 16 tahun
terakhir memang tak akan cukup memenuhi kebutuhan keluarga. Setelah
diberhentikan ia terpaksa alih profesi bekerja serabutan. "Jadi tibo ikan,
berkebun dan lainnya," tukasnya.
Ketua
Komisi A, Victor Tatanude yang menerima ratusan pala ini justru menduga ada
pala dan ketua RT yang berasal dari luar Bitung. "Bisa saja wali kota dan
wakilnya tak tahu apa yang dilakukan bawahannya," ujar Tatanude.
Ia
mengakui, sebagai kader PDIP, pemenang Pilwako, ia terbeban dengan persoalan
tersebut. "Di DPRD sendiri banyak THL orang-orang di luar kota Bitung.
Ironisnya lagi mereka memiliki Kartu Tanda Penduduk Bitung sementara mereka
bukan orang Bitung," bebernya.
Tidak
dibayar
Terpisah,
Wali Kota Bitung Max Lomban angkat bicara mengenai intensif pala dan ketua RT
yang baru dibayar sampai Maret 2016, sesuai kontrak dengan Pemkot Bitung.
"Selesai
kami hasil evaluasi, sudah disampaikan ke lurah dan camat. Untuk bulan April,
Juni dan Juli tidak ada karena tidak ada kontrak mereka sudah putus kontrak per
31 Maret 2016," jelas Lomban usai mengukuhkan 48 Paskibraka Kota Bitung,
kemarin.
Pihaknya
telah mengeluarkan surat keputusan pengangkatan para, ketua RT dan Tenaga
Harian Lepas (THL) per 1 Agustus 2016. "Sekali lagi hak mereka tidak ada.
Tidak dibayar sesuai surat keputusan yang saya keluarkan. Ini dikarenakan saat
itu firasat saya benar karena diperhadapkan dengan pengurangan anggaran,"
katanya.
sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar