Senin, 21 Desember 2015

AKR Genjot Bisnis Pelabuhan



Bitung – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berencana menaikkan kontribusi pendapatan dari bisnis pelabuhan, yakni Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.

Sebagai informasi, per September 2015, kontribusi pendapatan terbesar AKR masih berasal dari distrubusi BBM sebesar 74%, lalu diikuti distribusi kimia dasar 17%, jasa logistik 4%, pabrikan 4%, dan JIIPE hanya 1%.


“Kami harap porsi kontribusi JIIPE bisa sekitar 20%-30% dalam periode tiga sampai empat tahun ke depan,” kata Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu di Bitung, Sulawesi Utara, akhir pekan lalu.

AKR bersama mitra PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III bakal terus melakukan pengembangan JIIPE. Menurut Suresh, proyek jangka panjang ini masih membutuhkan dana sekitar Rp 3-4 triliun dalam periode tiga sampai empat tahun.

Sementara itu, sejak 2013 sampai Juni 2015, proyek JIIPE telah menyerap dana sebesar Rp 3,6 triliun untuk pembelian dan pengembangan lahan, serta pembangunan pelabuhan. Dari situ, porsi ekuitas sebesar Rp 2,8 triliun, dan pinjaman sindikasi serta hutang lain sebesar Rp 800 miliar.

“Sampai September 2015, total pre marketing penjualan lahan sebesar 27 hektare. Banyak investor yang tertarik,” kata dia.

Sebagai informasi, JIIPE merupakan proyek seluas 2200 ha, yang terbagi atas kawasan pelabuhan 400 ha, dan area kawasan industri 1.761 ha. Pelabuhan serba guna dengan dermaga sepanjang 500 m diharapkan beroperasi pada akhir 2015.

Untuk kawasan Industri, sebelumnya lima investor dikabarkan berminat menanamkan investasi di kawasan tersebut. Lima perusahaan itu adalah Uni Chem, produsen garam untuk pasar domestik.

Selain itu, PT Clariant Indonesia, perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang kimia dasar, PT Tirta Bahagia, perusahaan air minum dengan merek Club, perusahaan pertambangan raksasa asal Amerika Serikat, PT Freeport Indonesia, dan Cheil Jedang, perusahaan asal Korea fi bisnis pakan ternak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar