Bitung
– PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berencana menaikkan kontribusi pendapatan dari
bisnis pelabuhan, yakni Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di
Gresik, Jawa Timur.
Sebagai
informasi, per September 2015, kontribusi pendapatan terbesar AKR masih berasal
dari distrubusi BBM sebesar 74%, lalu diikuti distribusi kimia dasar 17%, jasa
logistik 4%, pabrikan 4%, dan JIIPE hanya 1%.
“Kami
harap porsi kontribusi JIIPE bisa sekitar 20%-30% dalam periode tiga sampai
empat tahun ke depan,” kata Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu di Bitung,
Sulawesi Utara, akhir pekan lalu.
AKR
bersama mitra PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III bakal terus melakukan
pengembangan JIIPE. Menurut Suresh, proyek jangka panjang ini masih membutuhkan
dana sekitar Rp 3-4 triliun dalam periode tiga sampai empat tahun.
Sementara
itu, sejak 2013 sampai Juni 2015, proyek JIIPE telah menyerap dana sebesar Rp
3,6 triliun untuk pembelian dan pengembangan lahan, serta pembangunan
pelabuhan. Dari situ, porsi ekuitas sebesar Rp 2,8 triliun, dan pinjaman
sindikasi serta hutang lain sebesar Rp 800 miliar.
“Sampai
September 2015, total pre marketing penjualan lahan sebesar 27 hektare. Banyak
investor yang tertarik,” kata dia.
Sebagai
informasi, JIIPE merupakan proyek seluas 2200 ha, yang terbagi atas kawasan
pelabuhan 400 ha, dan area kawasan industri 1.761 ha. Pelabuhan serba guna
dengan dermaga sepanjang 500 m diharapkan beroperasi pada akhir 2015.
Untuk
kawasan Industri, sebelumnya lima investor dikabarkan berminat menanamkan
investasi di kawasan tersebut. Lima perusahaan itu adalah Uni Chem, produsen
garam untuk pasar domestik.
Selain
itu, PT Clariant Indonesia, perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang
kimia dasar, PT Tirta Bahagia, perusahaan air minum dengan merek Club,
perusahaan pertambangan raksasa asal Amerika Serikat, PT Freeport Indonesia, dan
Cheil Jedang, perusahaan asal Korea fi bisnis pakan ternak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar