Jumat, 11 Desember 2015

Liput Protes Saksi Pilkada Tak Terbayar, 2 Wartawan Jadi Korban Kekerasan



Kekerasan terhadap insan jurnalis terjadi pasca Pilkada Kota Bitung, Sulawesi Utara. 2 orang wartawan menjadi korban kekerasan saat meliput protes saksi TPS yang honornya belum terbayar, dari Calon Walikota dan Wakil Walikota nomor Urut 2, Stefan Pasuma dan Mario Karundeng, pada
Kamis, 10/12/2015.

Kejadian bermula saat 3 orang wartawan, yakni Jefry Wuisan (Kawanua TV), Andry Anthoni (Metro TV) dan Jemmy Anis (Kompas TV) mendapat informasi, bahwa ratusan orang saksi TPS Paslon Stefan Pasuma dan Mario karundeng ribut di sekretariat pasangan nomor urut 2 tersebut. Mereka menuntut kandidat tersebut membayarkan sisa honor saksi, seperti yang dijanjikan.

” Karena ada keluhan dari masyarakat, kami meluncur ke sekretariat PAKAR, namun pada saat teman metro tv, Andry Anthoni mengambil keributan tersebut, seorang anggota tim sukses langsung melarang mengambil gambar serta merampas kamera liputan,” kata Jurnalis Kompas TV, Jemmy Anis.

” Lebih tragis lagi,anggota tim sukses PAKAR, yang namanya Steven, melanjutkan aksinya dengan merampas kamera milik Jefry Wuisan, Jefry mempertahankan kameranya hingga terluka di bagian hidung,” tambah Anis.

Kedua wartawan korban kekerasan tersebut akhirnya melaporkan kasus kekerasan dan menghalang-halangi tugas jurnalistik ke Polsek Maesa. Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Sulawesi Utara, Amanda Komaling mengecam aksi kekerasan terhadap profesi jurnalistik. Rencananya para wartawan akan menggelar aksi damai di Mapolres Bitung, pada Jumat 11/12/2015. sumber:bitungnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar