Pasca pelaksanaan Pilkada pemilihan
walikota dan wakil walikota Bitung 9 Desember
2015, banyak pejabat di lingkungan pemko Bitung tidak tulus
lagi dalam mengemban tugas-tugasnya.
Demikian yang disampaikan oleh Max Lomban saat
memimpin Rapat pimpinan evaluasi dan pengawasan realisasi anggaran tahun
anggaran 2015 di Balai pertemuan umum (BPU) Kantor walikota Bitung, Senin
(14/12).
"Pejabat yang tidak tulus dalam pemerintahan,
hentikan itu bertobat
dan jangan berbuat lagi pilkada sudah usai dan selesai
jangan ada yang memanas-manasi serta tambah perkara dan persoalan yang
bertujuan memecah belah hubungan saya dan pak wali," tutur Lomban dihadapi
para kepala Dinas, badan, bagian dan pejabat teras lainnya.
Lomban mengajak kepada seluruh pejabat dan warga kota Bitung untuk
mendoakan wali kota Bitung Hanny
Sondakh agar cepat sembuh dari sakit dan isa memimpin kembali
pemerintahan dengan baik.
"Pak wali harus sehat dalam pimpin pemerintahan
jangan ada yang putar balikkan fakta, karena banyak yang bilang pak wali masih
eksis jalankan pemerintahan dengan baik padahal dalam keadaan dan kondisi
sakit," tegasnya.
Niat tidak baik dari pejabat dan oknum-oknum tidak
bertanggung jawab pasca pelaksanaan Pilkada berkeinginan
untuk menceraikan dua pimpinan kota Bitung yang masa
kepemimpinannya hingga 21 Februari 2016.
"Pekerjaan rumah pertama yang akan dilakukan pemko Bitung adalah
pergesaran anggaran dahului dengan perubahan disaat pelantikan pejabat baru
yang terpilih, kemudian visi misi dalam rangka dasar melakukan pergeseran pada
medium tahun berjalan," kata dia.
Ditempat terpisah sejumlah pejabat dilingkungan Pemko Bitung yang
kedapatan sangat eksis terlibat langsung dalam Politik praktis dengan mendukung
satu dari enam calon, mulai was-was karena calon yang diperjuangkan gagal
menang dalam pilkada.
"So mulai gelisah noh ini, kurang mo tunggu-tunggu
ta pindah dimana," ujar seorang pejabat yang enggan namanya disebut.manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar