Rabu, 29 April 2015

Mastini Histeris, Kecelakaan Kerja di Bitung, Tewaskan Satu Orang



BITUNG - Empat orang pekerja konstruksi bangunan yang bakal dijadikan Indomaret di bawah naungan CV Izzaneon mengalami musibah kecelakaan kerja. Tragisnya satu diantara keempat pekerja itu bernama Geovani Kansil (27) warga Kelurahan Aertembaga I Lingkungan III Kecamatan Aertembaga meninggal dunia. 

Menurut keterangan yang disampaikan Wawan Suwadak (18) perkeja lainnya yang menjadi korban peristiwa itu terjadi pada Selasa (27/4) kemarin di Desa Dimembe Kecamatan Tatelu Minut.

"Waktu itu sekira pukul 4 lebih sore hari, di mana saya dan Ivan berada di atas bangunan untuk memasang konstruksi. Tiba-tiba beton sepanjang 10 meter berikut konstruksinya miring lalu ambruk sehingga kami berdua jatuh dari ketinggian enam sampai tujuh meter," cerita Wawan saat ditemui di rumahnya warga Kampung Baru Kelurahan Aga II Kecamatan Matuari, Rabu (28/4).

Lanjut pria yang mengalami benturan di kepala tangan dan sekujur badan serta bengkak di kaki kanan, ambruknya konstruksi bangunan berupa beton dan besi-besi menimpa rekan sekerja lainnya yang sedang bekerja di bagian bawah bangunan termasuk korban Geovani Kansil (27).

"Saat ambruk saya sempat mencari pegangan namun langsung terjatuh ke bawah bersama reruntuhan beton, korban ikut kena reruntuhan," kata dia. Ia menambahkan selain mengenai korban juga pekerja lainnya yang mengalami luka parah.

Selain Wawan total ada enam orang dari Kota Bitung yang bekerja menyelesaikan konstruksi bangunan Indomaret yang rencanannya akan di grand opening Kamis (29/4/2015) besok, mereka diantara Geovani Kansil (27) meninggal dunia, Ivan Sahari (21) dan Rafi Pangumbalerang luka-luka serta dua rekan kerja lainnya Steven Walukow (44) sopir dan Yory Iroth luput dari maut.

"Saya kaget tiba-tiba konstruksi bangunan itu ambruk, beruntung saya tidak apa-apa. Kasian teman saya harus menggalami musibah mengenaskan, kami sempat melarikannya ke rumah Sakit Lembean dan Malalayang Manado sebelum ajal menjemput," tukasnya.

Sementara Daniel dari pihak CV Izzaneon yang bersua di rumah duka Geovani Kansil di Kelurahan Aertembaga I Lingkungan III Kecamatan Aertembaga belum bisa berkomentar lebih. "Saya no comment dulu, saya juga masih berduka," tutur Daniel. Lusye orang tua dari Wawan mengatakan pihak perusahan akan bertanggung jawab atas musibah yang menimpah anaknya serta rekan sepekerja lainnya. "Saya dengar pihak perusahan akan tanggung jawab, meronsen dan memeriksa korban serta mengongkosi biaya korban meninggal," kata Lusye.

Di tempat terpisah di kediaman korban Geovani Kansil nampak diselimuti suasana duka, para pelayat satu per satu mendatangi rumah itu. Nampak dibagian tengah ruangan keluarga istri dan anak korban duduk meratapi peti mati berisi jasad korban.

Isak tangis pun tak terbendung keluar dari sang Istri Mastini Pagihari yang memeluk anaknya bernama Alfareza Kansil (2), keluarga begitu terpukul atas meninggalnya Geovani saat bekerja. Calvin Kansil (58) orang tua korban mengatakan peristiwa tragis itu diketahui langsung dari CV Izzaneon tempat anaknya bekerja yang berada persis didepan rumah. "Anak saya baru dua hari kerja dan tinggal di tempat kerja. Sebelum memilih kerja disitu saya sempat ada tegur pikir bae-bae kalau mau kerja disitu karena sudah pekerjaan tetap di PT Etmico," ceritanya sedih. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar