Rabu, 25 November 2015

Dijanjikan Kerja, Seorang Bocah Asal Papua Terlantar di Pelabuhan Bitung



Seorang Bocah laki-laki bernama Billy Bisai (15 tahun) asal Nabire, Papua, terlantar di pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara. Dari pengakuan bocah tersebut, dirinya diajak seorang bernama Bastian untuk bekerja di Manado. Sayangnya dalam kebingungannya, tidak satupun aparat yang ada di Pelabuhan Bitung mengurus anak yang terlantar tersebut. Justru seorang Ibu bernama Sumarni Gobel, yang sehari-hari
membawa kotak amal untuk salah satu Masjid di Kelurahan Kakenturan Satu, yang hatinya tergerak untuk menyelamatkan anak tersebut, untuk dibawa pulang. Namun ibu Sumarni khawatir, dirinya dianggap penculik, hingga melaporkan kasus ini ke Kantor Kelurahan Kakenturan Satu.

” Saya takut berurusan dengan Polisi, saya terpaksa harus bawa Billy ke Kantor Lurah, setelah dia makan seadanya dan membersihkan diri,” kata Gobel.

Dari keterangan bocah korban penipuan, Billy Bisai, dirinya bersama seseorang bernama Bastian, yang dikenal Bapaknya di atas Kapal Pelni KM Dorolonda, dari Nabire menuju Sorong. Orang yang mengaku bernama Bastian, merayu orang tua Billy, untuk membawanya ke Manado. Bapak Billy Bisai, yang kini sudah berpisah dengan istrinya akhirnya terbujuk oleh rayuan Bastian.

” Bapak saya memberi bekal saya uang Rp 2.500.000, laptop, telepon seluler, dan baju, tapi semuanya sekarang dibawa orang, bernama Bastian. Waktu mau turun Kapal, dia minta saya punya tas, katanya supaya saya tidak berat membawa barang-barang saya, sesampai di dermaga saya cari-cari Bastian sudah tidak ada,” tutur Billy Bisai.

Mendengar kejadian tersebut, Ketua Pembina Yayasan Sekolah Anak Langit kota Bitung, Ika Putri Widiastuti segera turun tangan. Aktivis yang membantu anak-anak terlantar dan putus sekolah tersebut segera melapor kasus ini ke Polres Bitung.

” Biarlah Billy bersama saya, dengan segala kemampuan yang ada saya akan urus korban broken home dan korban penipuan, ini kewajiban saya sebagai anak bangsa, karena konstitusi negara kita menyebut fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara,” kata Widiastuti, yang mendirikan Yayasan Sekolah Anak Langit bersama Pengacara kondang OC Kaligis. sumber:bitungnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar