Senin, 09 November 2015

Pulang Gereja, Kaca Mobil Pecah, Uang, Ponsel dan ATM Raib!


BITUNG - Terkejut dan panik, itulah yang dirasakan Refelin Ratar warga Kelurahan Wangurer Kecamatan Madidir Bitung saat melihat kaca depan kiri mobil Xenia dengan plat nomor DB 1644 CD pecah.

Dia telah menjadi korban pencurian dengan cara memecahkan kaca mobil.


"Waktu itu Minggu (8/11) selesai saya beribadah di Gereja GMIM Sion Madidir, hendak naik ke mobil untuk kembali ke rumah melihat kaca mobil sudah pecah dan uang Rp 5 juta, handphone serta sejumlah kartu ATM di dalam dompet sudah tidak ada," tutur Refelin Senin (9/11).

Menurutnya, kejadian itu diketahui sekitar pukul 19.30 Wita setelah melihat kondisi kaca mobil sudah pecah, ia langsung bergegas memberitau sang suami.

Sempat dilakukan pencarian namun benar adanya barang-barang berharga dan uang tunai raib digasak maling sehingga ia langsung melaporkan kejadian ini ke kantor Polsek Maesa.

Menurut Edy Supit sang suami, dirinyalah yang mengemudikan mobil itu ke gereja bersama sang istri.

"Begitu tiba di gereja, seperti biasanya mobil diparkir di samping gereja atau di jalan Siswa jalan menuju SMAN 2 Bitung SMPN 2 Bitung bersama kendaraan lainnya," ujar Edy.

Tak tersirat di benak dan tanda-tanda mencurigakan hingga akan dibobol maling saat mobil ditinggal di parkiran, sehingga kedua pasangan suami istri ini ikut ibadah tanpa curiga.

"Tidak tau persisnya jam berapa mereka membobol kaca mobil dan mengambil uang dan barang didalamnya, saya baru tau saat istri bilang kaca mobil pecah," tukasnya.

Kejadian ini membuat warga mulai kuatir dengan kemanan di sekitar tempat ibadah.

"Pihak yang berwajib harus lebih meningkatkan operasi ataupun pengamanan-pengamanan lainnya, ini pencurian bukan kasus pencurian biasa karena caranya sangat sadis dengan cara memecahkan kaca mobil," ujar Ako tokoh masyarakat Madidir.

"Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini," tutur Kapolresta Bitung melalui Kompol Delli Manulang Kapolsek Maesa.

Lanjutnya, pihaknya menunggu pihak korban untuk dilakukan BAP karena hingga Senin belum dilakukan.

Korban meminta waktu untuk terlebih dahulu melakukan pemblokiran ATM di bank.

Mengenai masukkan dan kritik dari masyarakat agar Polisi meningkatkan keamanan wilayahnya Deli menilai sebagai masukkan yang baik. Pihaknya hingga kini tetap konsen dengan keamanan masyarakatnya.

"Tentunya guna menopang dan menunjang keamanan bukan hanya tugas polisi melainkan peran masyarakat diperlukan. Kami setiap malam melakukan pengawasan keamanan di wilayah lewat patroli dan ada operasi khusus untuk malam Minggu," tukasnya. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar