BITUNG -
Terkejut dan panik, itulah yang dirasakan Refelin Ratar warga Kelurahan
Wangurer Kecamatan Madidir Bitung saat melihat kaca depan kiri mobil Xenia
dengan plat nomor DB 1644 CD pecah.
Dia telah
menjadi korban pencurian dengan cara memecahkan kaca mobil.
"Waktu
itu Minggu (8/11) selesai saya beribadah di Gereja GMIM Sion Madidir, hendak
naik ke mobil untuk kembali ke rumah melihat kaca mobil sudah pecah dan uang Rp
5 juta, handphone serta sejumlah kartu ATM di dalam dompet sudah tidak
ada," tutur Refelin Senin (9/11).
Menurutnya,
kejadian itu diketahui sekitar pukul 19.30 Wita setelah melihat kondisi kaca
mobil sudah pecah, ia langsung bergegas memberitau sang suami.
Sempat
dilakukan pencarian namun benar adanya barang-barang berharga dan uang tunai
raib digasak maling sehingga ia langsung melaporkan kejadian ini ke kantor
Polsek Maesa.
Menurut
Edy Supit sang suami, dirinyalah yang mengemudikan mobil itu ke gereja bersama
sang istri.
"Begitu
tiba di gereja, seperti biasanya mobil diparkir di samping gereja atau di jalan
Siswa jalan menuju SMAN 2 Bitung SMPN 2 Bitung bersama kendaraan lainnya,"
ujar Edy.
Tak
tersirat di benak dan tanda-tanda mencurigakan hingga akan dibobol maling saat
mobil ditinggal di parkiran, sehingga kedua pasangan suami istri ini ikut
ibadah tanpa curiga.
"Tidak
tau persisnya jam berapa mereka membobol kaca mobil dan mengambil uang dan
barang didalamnya, saya baru tau saat istri bilang kaca mobil pecah,"
tukasnya.
Kejadian
ini membuat warga mulai kuatir dengan kemanan di sekitar tempat ibadah.
"Pihak
yang berwajib harus lebih meningkatkan operasi ataupun pengamanan-pengamanan
lainnya, ini pencurian bukan kasus pencurian biasa karena caranya sangat sadis
dengan cara memecahkan kaca mobil," ujar Ako tokoh masyarakat Madidir.
"Kami
masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini," tutur Kapolresta Bitung
melalui Kompol Delli Manulang Kapolsek Maesa.
Lanjutnya,
pihaknya menunggu pihak korban untuk dilakukan BAP karena hingga Senin belum
dilakukan.
Korban
meminta waktu untuk terlebih dahulu melakukan pemblokiran ATM di bank.
Mengenai
masukkan dan kritik dari masyarakat agar Polisi meningkatkan keamanan
wilayahnya Deli menilai sebagai masukkan yang baik. Pihaknya hingga kini tetap
konsen dengan keamanan masyarakatnya.
"Tentunya
guna menopang dan menunjang keamanan bukan hanya tugas polisi melainkan peran
masyarakat diperlukan. Kami setiap malam melakukan pengawasan keamanan di
wilayah lewat patroli dan ada operasi khusus untuk malam Minggu,"
tukasnya. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar