Senin, 16 November 2015

Pegiat Lingkungan Demo Pemkot Bitung, Tuntut Transparansi Dana Darurat Kebakaran Hutan



Puluhan Relawan Pemadam Kebakaran Hutan Cagar Alam Tangkoko, CA Dua Saudara, Batu Angus dan Hutan Wisata Alam Batu Putih, menggelar aksi demo di kantor Walikota Bitung, Sulawesi Utara. Mereka menuntut pemerintah transparan dalam pengeluaran dana darurat bencana kebakaran hutan, sebesar Rp 320 juta. Aksi demo berlangsung di halaman Kantor Walikota Bitung, pada Senin, 16/11/2015.

Koordinator Relawan Pemadam kebakaran Hutan, Ronald Mokalu, menilai pemerintah kota Bitung terlalu lamban dalam mengatasi kebakaran hutan, sehingga kebakaran baru-baru ini menghanguskan hutan seluas lebih dari 4.500 hektar.

“ Kami meminta pemerintah pusat untuk mencabut peluang kota Bitung untuk mendapatkan penghargaan Adipura, karena tak mampu merawat lingkungan,” kata para demonstran.

Mereka juga meminta Pemda Kota Bitung transparan dalam mengeluarkan anggaran dana darurat bencana kebakaran hutan sebesar Rp 320 juta. Karena dana tersebut dianggap tak tersalurkan pada aksi pemadaman kebakaran hutan.

“ Kami tak meminta dana tersebut, biar sepeserpun, namun yang kami rasakan pasokan logistik terutama bahan makanan tak dirasakan para relawan, terutama saat para relawan beristirahat melakukan pemadaman pada hari Minggu,” kata Ronald Mokalu.

Menghadapi tuntutan para demonstran, Wakil Walikota Bitung, Max Lomban berjanji akan menganggarkan dana untuk antisipasi kebakaran hutan, APBD 2016, jika terpilih menjadi Walikota pada pilkada mendatang.

“ Kami serba salah dalam menghadapi bencana kebakaran hutan, karena belum ada aturan diskresi ( merubah anggaran sebagai tindakan darurat) yang menjadi payung hukum kami, namun jika berkenan saya akan anggarkan dana antisipasi kebakaran hutan pada APBD Perubahan 2016,” kata lomban.

Sedangkan untuk mencabut peluang kota Bitung mendapat penghargaan Adipura, menurut Wakil Walikota Bitung, Max Lomban, bukan merupakan wewenang Pemda Kota Bitung, namun wewenang pemerintah pusat. Kota Bitung saat ini menjadi kandidat peraih penghargaan Adipura, bersaing dengan 74 Kabupaten / Kota se-Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar