Jumat, 06 November 2015

B. W. Lapian Tokoh Nasionalis Religius dari Tanah Minahasa




BITUNG-Rasa bangga berpadu ungkapan syukur terlukis diwajah segenap keluarga dan seluruh warga Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM), saat Pemerintah RI menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh Nasionalis Religius dari Tanah Minahasa, Bernard Wilhelm Lapian (1892-1977).
Penyerahan Plakat Penghargaan kepada B. W. Lapian, salah satu Tokoh Pendiri KGPM yang lahir di Kawangkoan pada tanggal 30 Juni 1892 dan wafat di Jakarta tanggal 5 April 1977, diserahkan oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo yang diterima oleh salah satu anak Ibu Louisa Lapian, Kamis (5/11), bertempat di Istana Negara.
Penyerahan Plakat Penghargaan Pahlawan Nasional dari Presiden RI kepada Ibu Louisa Lapian
“Kami merasa bangga dan sangat bersyukur ketika Pemerintah RI menganugerahkan gelar pahlawan Nasional kepada Opa kami, ini bukti bahwa Pemerintah RI menghargai setiap jerih juang anak bangsa Indonesia dalam upaya merebut serta mempertahankan Kemerdekaan di bumi Indonesia tercinta, skaligus kami berterima kasih kepada pihak pemerintah dan seluruh warga KGPM,” ungkap Christy Windy Lapod, salah satu Cece B. W. Lapian, kepada manadoline.com, Jumat (6/11).
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu warga KGPM Ir. Julian Ratuntiga. B. W. Lapian yang dikenal sebagai seorang tokoh Nasionalis Religius, perjuangannya dilakukan dalam berbagai bidang dan rentang waktu sejak zaman Pemerintah Hindia Belanda, pendudukan Jepang sampai pada alam Kemerdekaan.
“B. W. Lapian bersama dengan tokoh-tokoh lainnya mendeklarasikan berdirinya KGPM pada tahun 1933. karena tidak ingin Gereja dikendalikan oleh Pemerintah Hindia Belanda, Lembaga Gereja harus merdeka bebas dari intervensi Pemerintah, dan juga pada tahun 1946 B. W. Lapian memiliki peran yang besar dalam peristiwa heroik yang dikenal dengan Peristiwa Mereh Putih 14 Februari 1946 di Sulut,” jelas Ratuntiga. manadoline.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar