Menteri
Perdagangan RI Thomas Lembong mengajak semua pihak mendukung pembangunan
Kawasan Ekonomi Khusus dan International Hub Port di Kota Bitung dan Minahasa
Utara.
Lembong
didampingi Asisten II Pemprov Sulut, Sanny Parengkuan bersama rombongan
mengunjungi lokasi KEK dan Terminal Peti Kemas Bitung (TPB) yang bakal dijadikan
IHP, Minggu (8/11).
Tiba
pukul 11.30 Wita di TPB, Lembong disambut Wakil Wali Kota Bitung Max Lomban
didamping GM TPB Heru Bakti Fireno, Kadisperindag Kota Bitung Benny Lontoh,
Kabag Hukum Wenas Luntungan dan Kabag Humas Erwin Kontu serta pejabat Kantor
Bea Cukai.
Informasi
yang diterima, kunjungan Lembong kali ini untuk memantau langsung perkembangan
Kota Bitung yang dicanangkan sebagai solusi pusat pertumbuhan ekonomi di
kawasan Indonesia bagian timur lewat mega proyek KEK, jalan tol dan IHP. Putra
kawanua yang juga merupakan ketua panitia perayaan Natal nasional yang bakal
digelar pada tanggal 5 Desember 2015 di Kota Manado memanfaatkan kedatangannya
melihat proyek pemerintah pusat dan kesiapan pelaksanaan perayaan Natal
nasional.
"Pak
Menteri bersama rombongan melakukan pantauan langsung perkembangan pembangunan
Kota Bitung dimana ditetapkannya Pelabuhan Samudera Bitung sebagai IHP dan KEK
bertempat di pelabuhan Peti Kemas Kota Bitung yang dilanjutkan di lokasi KEK
Bitung," ujar Erwin Kontu, kemarin.
Lanjutnya,
Menteri menanggapi hal tersebut bahwa saran dan masukkan akan ditampung dan
dibahas untuk ditindaklanjuti. "Pak Menteri mengapresiasi karena proyek
KEK sudah mulai dikerjakan. Dia berharap topanggan bersama seluruh elemen
masyarakat dan komponen di dalamnya dan pihaknya akan monopang dari pusat
semaksimal mungkin," tukasnya.
Pada
kesempatan itu Lomban melakukan pemaparan seputar mega proyek dari pemerintah
pusat di Bitung. IHP dan KEK oleh Pemerintah Pusat dalam tahap pembangunan.
"Kami meminta dukungan dari pemerintah pusat khususnya dari Kementerian
Perdagangan agar menseriusi dan memberikan perhatian khusus terhadap
pembangunan ini," ujar Lomban.
Di
hadapan Menteri, Lomban mengatakan penghasilan terbesar Bitung berasal dari
perikanan. Nah, produksinya mengalami penurunan akibat dari moratorium
perikanan. Ia juga melaporkan dampak moratorium dimana banyak buruh yang
bekerja di perusahan unit pengolahan ikan (UPI) yang dirumahkan. "Kami
selalu menyampaikan hal ini ketika pejabat pusat melakukan kunjungan kerja di
Kota Bitung, agar hal ini diberi kebijaksanaan," tukasnya. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar