Kamis, 19 November 2015

Lurah di Bitung Arahkan Pemilih ke Satu Calon, tapi tak Mengaku saat Dikonfirmasi


BITUNG - Sejumlah warga Kelurahan Manembo-Nembo Bawah Kecamatan Matuari menyesalkan sikap dari kepala kelurahan Manembo-Nembo bawah Kecamatan Matuari Kota Bitung Frangky Lengkong, yang diduga mencampar adukkan urusan pemerintahan dengan politik.


Menurut Poan warga Kelurahan Manembo-Nembo bawah kejadian itu terjadi saat dirinya hendak melakukan pengurusan surat kepemilikan kapal yang baru dibeli suami pada pak Lurah di kantor kelurahan dan lurah meminta saksi-saksi atas kepemilikan kapal dibeli dan dibuat dari siapa, apa yang diminta lurah hanya diketahui suami saya yang disaat bersamaan sedang melaut. "Nah disaat itulah lurah tanya pada saya pilih calon nomor 1 atau 4, saya bilang 1. Lalu lurah sampaikan kalau dirinya calon nomor 4 mar nanti baku lia jo no sapa tu mo jadi 1 ato empat (nanti liat saya siapa yang menang nomor 1 atau 4)," tutur Poan Selasa (17/11).

Poan yang datang meminta tanda tangan kepada lurah pada pagi hari, malah disuruh pulang ke rumah sambil menunggu hingga siang atau sore untuk menerima tanda tangan dari sang lurah namun apa mau dikata karena tetap tidak mengikuti keinginan lurah memilih calon yang sama tanda tangan tak diberikan. "Sebagai masyarakat yang memiliki pilihan sendiri pada Pilkada nanti sangat menyesalkan perbuatan dari oknum lurah ini yang seakan-akan memaksakan warga memilih calon yang tidak didukung," tukasnya.

Masye Kalimpong warga Kelurahan Manembo-Nembo bawah Kecamatan Matuari lainnya terpaksa mengikuti pilihan sang lurha untuk calon yang dipilih pada Pilkada 9 Desember nanti yaitu nomor 4. "Saya hendak meminta tanda tangan saya langsung lurang tanya nomor 1 atau 4? Supaya cepat dapat tanda tangan terpaksa saya bilang nomor 4," aku Masye.

Masye terpaksa harus sama pilihannya dengan sang lurah untuk memilih nomor 4 pada pilkada nanti guna memuluskan proses pemenuhan administrasi kependukan meminta tanda tangan sebagai kelengkapan berkas mengambil uang di bank. "Ini terpaksa, tapi yang jelas dari lubuk hati dan pilihan saya sebenarnya nomor 1 bukan nomor 4 hanya karena mau dapat tanda tangan lurah jadi ikuti pilih nomor 4," tukasnya.

Frangky Lengkong Lurah Manembo-Nembo Bawah ketika dikonfirmasi akan dugaan tersebut mengatakan itu tidak benar itu hanya ngarang. Menurutnya pengurusan surat yang dilakukan warga tidak dilayaninya karena harus disertai dengan bukti siapa pemilik kapal sebelumnya dan pembuatannya oleh siapa. "Mereka kan beli kapal jadi sebelum mengeluarkan surat izin saya wajib tanya siapa yang buat dna pemilik, kalau tidak ada surat itu saya takut keluarkan izin terhadap kapal-kapal yang tidak jelas keberadaannya," jelasnya.

Mengenai dugaan mengarahkan memilih calon Lengkong berkilah bahwa yang dia sampaikan kepada warga tidak seperti itu, dia malah mensosialisasikan kepada warga itu agar jangan lupa tanggal 9 Desember memberikan hak pilih dengan cara datang memilih di TPS jangan golput. "Jadi sambil saya minta ibu itu pikir-pikir dulu cari dimana surat kepemilikan asal dari kapal itu saya sampai untuk datang memilih tanggal 9 Desember ketimbang pergi melaut. Kalau ada dugaan seperti itu berarti sudah dipolitisir tidak ada cerita seperti itu saya kan netral takut akan dipanggil Polisi karena salah mengeluarkan surat kepemilikan perahu tanpa disertai kelengkapan berkas," tukasnya. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar