BITUNG
- Sejumlah warga Kelurahan Manembo-Nembo Bawah Kecamatan Matuari menyesalkan
sikap dari kepala kelurahan Manembo-Nembo bawah Kecamatan Matuari Kota Bitung
Frangky Lengkong, yang diduga mencampar adukkan urusan pemerintahan dengan
politik.
Menurut
Poan warga Kelurahan Manembo-Nembo bawah kejadian itu terjadi saat dirinya
hendak melakukan pengurusan surat kepemilikan kapal yang baru dibeli suami pada
pak Lurah di kantor kelurahan dan lurah meminta saksi-saksi atas kepemilikan
kapal dibeli dan dibuat dari siapa, apa yang diminta lurah hanya diketahui
suami saya yang disaat bersamaan sedang melaut. "Nah disaat itulah lurah
tanya pada saya pilih calon nomor 1 atau 4, saya bilang 1. Lalu lurah sampaikan
kalau dirinya calon nomor 4 mar nanti baku lia jo no sapa tu mo jadi 1 ato
empat (nanti liat saya siapa yang menang nomor 1 atau 4)," tutur Poan
Selasa (17/11).
Poan
yang datang meminta tanda tangan kepada lurah pada pagi hari, malah disuruh
pulang ke rumah sambil menunggu hingga siang atau sore untuk menerima tanda
tangan dari sang lurah namun apa mau dikata karena tetap tidak mengikuti
keinginan lurah memilih calon yang sama tanda tangan tak diberikan.
"Sebagai masyarakat yang memiliki pilihan sendiri pada Pilkada nanti
sangat menyesalkan perbuatan dari oknum lurah ini yang seakan-akan memaksakan warga
memilih calon yang tidak didukung," tukasnya.
Masye
Kalimpong warga Kelurahan Manembo-Nembo bawah Kecamatan Matuari lainnya
terpaksa mengikuti pilihan sang lurha untuk calon yang dipilih pada Pilkada 9
Desember nanti yaitu nomor 4. "Saya hendak meminta tanda tangan saya
langsung lurang tanya nomor 1 atau 4? Supaya cepat dapat tanda tangan terpaksa
saya bilang nomor 4," aku Masye.
Masye
terpaksa harus sama pilihannya dengan sang lurah untuk memilih nomor 4 pada
pilkada nanti guna memuluskan proses pemenuhan administrasi kependukan meminta
tanda tangan sebagai kelengkapan berkas mengambil uang di bank. "Ini
terpaksa, tapi yang jelas dari lubuk hati dan pilihan saya sebenarnya nomor 1
bukan nomor 4 hanya karena mau dapat tanda tangan lurah jadi ikuti pilih nomor
4," tukasnya.
Frangky
Lengkong Lurah Manembo-Nembo Bawah ketika dikonfirmasi akan dugaan tersebut
mengatakan itu tidak benar itu hanya ngarang. Menurutnya pengurusan surat yang
dilakukan warga tidak dilayaninya karena harus disertai dengan bukti siapa
pemilik kapal sebelumnya dan pembuatannya oleh siapa. "Mereka kan beli
kapal jadi sebelum mengeluarkan surat izin saya wajib tanya siapa yang buat dna
pemilik, kalau tidak ada surat itu saya takut keluarkan izin terhadap
kapal-kapal yang tidak jelas keberadaannya," jelasnya.
Mengenai
dugaan mengarahkan memilih calon Lengkong berkilah bahwa yang dia sampaikan
kepada warga tidak seperti itu, dia malah mensosialisasikan kepada warga itu
agar jangan lupa tanggal 9 Desember memberikan hak pilih dengan cara datang
memilih di TPS jangan golput. "Jadi sambil saya minta ibu itu pikir-pikir
dulu cari dimana surat kepemilikan asal dari kapal itu saya sampai untuk datang
memilih tanggal 9 Desember ketimbang pergi melaut. Kalau ada dugaan seperti itu
berarti sudah dipolitisir tidak ada cerita seperti itu saya kan netral takut
akan dipanggil Polisi karena salah mengeluarkan surat kepemilikan perahu tanpa
disertai kelengkapan berkas," tukasnya. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar