Sudah beberapa kali Jul terjerambab saat melewati jalan di
Perumahan Bimoli Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian Kota Bitung.
Banyaknya material
yang berserakan di tepi jalan menjadi pangkal masalahnya.
Material sebenarnya unuk pembangunan saluran air atau drainase.
Proyek berbandero Rp 991,500,000 seperti yang tertera dalam papan itu tak
kunjung selesai. Padahal pekerjaan mulai Mei 2015
lalu.
"Harusnya yang namanya proyek saluran atau drainase
waktunya hanya tiga bulan bahkan kurang dari itu, namun proyek ini sudah enam
bulan tak kunjung selesai. Kasihan para pengguna jalan yang
mengalami kesulitan saat melintas," kata Jul, pengendara roda dua.
Pengguna jalan lainnya banyak yang mengeluh karena selain telah menutup
akses jalan
juga pekerjaannya terkesan amburadul, apalagi matrial pekerjaannya dan
penggalian salurannya sangat membahayakan warga pengguna jalan.
"Lubang penggalian salurannya sangat membahayakan
pengguna jalan.
Bahkan ada warga yang sempat terperosok ke dalam lubang galian, begitu juga ada
beberapa pengendara motor terjatuh karena jalan yang
menurun di wilayah itu berpasir sehingga kendaraan roda dua mudah tergelincir,"
kata Tommy, tukang ojek.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ruddy Tenok
tidak menampik telah terjadi keterlambatan atau telah melewati batas waktu
terhadap pengerjaan saluran di Perumahan Bimoli Kelurahan Girian Indah.
"Memang pekerjaaan drainase itu telah melewati batas
waktu pengerjaan sekitar satu bulan lebih," tutur Tenok melalui Kabid
Cipta Karya, Dudung.
Pihaknya berjanji akan melakukan pengecekan lokasi
proyek, soal keterlambatan itu disebabkan terjadi persoalan dengan pemilik tanah
di sekitar lokasi penggalian saluran.manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar