Pemkot Bitung menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai
Pengucapan Syukur Kota Bitung.
Pengucapan syukur ini mengadopsi perayaan syukuran yang
rutin dilakukan sejumlah daerah di Sulut seperti Minahasa dan Minsel serta
daerah lainnya.
Namun penetapan hari pengucapan syukur Kota Bitung ini
dianggap tanpa kajian dan dasar kuat oleh politisi Ridwan Lahiya.
Ia menilai, Pemkot Bitung hanya asal-asalan mengadopsi
tanpa melihat kondisi Kota Bitung yang tak jelas apanya yang disyukuri.
Berikut peryataan Ridwan tentang pengucapan syukur Kota
Bitung yang diposting di dinding facebooknya, Sabtu (1/9/2016).
Kota Bitung akan menggelar hajatan Pengucapan SYUKUR.
Apanya yang mau di SYUKURI…?????
– Panen Raya?..TIDAK!
– Prestasi?..TIDAK!
– Program Kerja?..TIDAK!
– Keadilan Sosial?..TIDAK!
– Keadilan Demokrasi dan Politik?..TIDAK!
MUNGKIN………….
PENGUCAPAN SYUKUR ini di TUJUKAN kepada Mantan Walikota
Bitung Hanny Sondakh yang SUKSES menggagas Even Festival Pesona Selat Lembeh di
era Beliau yg SAAT INI di gaungkan begitu LUAR BIASA oleh Walikota Bitung.
Kalau mau JUJUR Festival PESONA selat Lembeh dalam
pandangan saya, justru SANGAT TIDAK MEMPESONA…!
Hal itu dikarenakan masih sangat banyak persoalan2 yg
dialami masyarakat pulau Lembeh yg BELUM mampu diatasi oleh Pemkot.
#Satu2nya PROGRAM KERJA Pasangan MaMA yg saya ACUNGI 2
JEMPOL (jika terlaksana) adalah ALIH FUNGSI HUTAN untuk Kepentingan
Pariwisata…! beritamanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar