Sabtu, 18 Juni 2016

Gapura Hayati Bukti Kepedulian Pelestarian Lingkungan

BITUNG - Salah satu bentuk kepedulian pemerintah dan masyarakat atas pelestarian lingkungan yakni dengan didirikannya sebuah Gapura Hayati. Dimana pada tugu tersebut tercantum berbagai ornamen hayati yang tentu saja berimplikasi pada kepedulian akan pelestarian lingkungan serta tujuan  kepariwisataan.

Hal mana diungkapkan Walikota Bitung, Maximiliaan Jonas Lomban,SE, M.Si, saat meresmikan Gapura Hayati/Cagar Alam Tangkoko, di Kelurahan Batu Putih Bawah, Kamis (16/6). ”Ini merupakan simbol ajakan agar masyarakat agar peduli akan pemanfaatan pelestarian hutan dan hewan yang dilindungi seperti monyet atau Yaki Macaca nigra, dan tarsius di cagar Alam Tangkoko,” ujarnya.
Lomban yang didampingi Duta Selamatkan Yaki sekaligus Ketua TP-PKK Kota Bitung, Dra Ny Khouni Lomban-Rawung, M.Si, menyampaikan apresiasi atas Gapura yang dibangun, yang mana merupakan wujud kerjasama Pemerintah Kelurahan Batuputih Bawah bersama Forum Masyarakat Konservasi Hutan (FMKH).
Menurutnya, konservasi sumberdaya alam hayati bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestarian atas keseimbangan ekosistem. Untuk itu, masyarakat dilarang membongkar hutan karena hal tersebut berdampak menggangu ekosisitim kembang biak berbagai jenis hewan terutama monyet atau atau yaki pantat merah, yang pada umumnya tinggal didalam hutan tersebut. ”Yaki sangat membantu pelestarian hutan, dimana yaki dapat menjaga sistim lingkungan,” tegasnya.
Peresmian Gapura Hayati sendiri ditandai dengan pembukaan kain selubung disertai pemberian cenderamata oleh Duta Selamatkan Yaki Kota Bitung, Dra Ny. Khouni Lomban-Rawung, M.Si, Kepada Walikota Bitung MJL dan Ketua IKSAT Kota Bitung, Drs Mochtar Parapaga. manadoexpress.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar