Kamis, 09 Juni 2016

Luntungan: Nanti Timbulkan Kecemburuan Dari Masyarakat yang Rutin Membayar



Kasus pencurian air bersih dari PDAM kian marak. Dari laporan warga dan temuan di lapangan, pada perumahan Asri Lanjutan yang terletak di Kelurahan Manembo-nembo Atas Kecamatan Matuari, Rabu (8/6), ada sekira 30 rumah yang tertangkap basah mencuri air dari PDAM.

"Mereka langsung menyambung pipa ke saluran air. Bahkan ada yang sudah dua kali diputuskan namun tetap masih ngotot," ujar Tole, seorang petugas PDAM. Dia menambahkan, malah ada yang memaki petugas saat akan diputuskan sambungan ilegal tersebut.

Seharusnya yang harus dikomplain itu developer-nya. Karena jika mereka menyediakan tempat tinggal harus ada air dan listrik yang tersambung. Jangan hanya ingin cepat pencairan dari bank, malah langsung asal begitu saja. "Yang dirugikan PDAM dan masyarakat tentunya," terangnya.

Saat diwawancarai, seorang warga yang mencuri air mengungkapkan, mereka menyambungkan itu karena tidak ada air bersih di rumah. "Ya mau gimana lagi. Kami sudah komplain ke pihak developer, tapi tidak direspon. Makanya pas pembuatan got ada pipa PDAM yang muncul. Saat dicoba ada airnya, ya langsung sambung aja," ujarnya.

Direktur PDAM Raymond Luntungan menyayangkan kejadian ini. "Mereka tidak tahu kalau apa yang dilakukan itu sangat merugikan orang banyak," ujar Luntungan.

Tidak hanya PDAM yang rugi namun masyarakat Bitung. Coba bayangkan bagaimana rasanya menjadi masyarakat yang taat membayar tagihan. Namun karena insiden pencurian air ini, mereka tidak mendapat air bersih.

Luntungan mengimbau, ke depan masyarakat tidak boleh melakukan hal seperti ini. "Ya kalau ingin menyambung harus dilaporkan ke pihak PDAM. Jangan langsung main sambung saja. Nanti akan menimbulkan kecemburuan dari masyarakat yang rutin membayar," kuncinya. manadopostonline.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar