Minggu, 24 Mei 2015

MT Spiller dan KM Cargo Tabrakan, Ternyata Ini Alasannya



BITUNG - Tabrakan di laut terjadi Jumat (22/5) pekan lalu, tabrakan tersebut melibatkan MT Spiller kapal tanker yang menggangkut Marine Fuel Oil (MFO) sejumlah 4.000 ton dan KM Cargo dengan muatan kontainer.


Dari amatan Tribun Manado tabrakan yang terjadi diperairan selat Lembeh pada posisi 01-26' N 125 09' E pukul 07.00 wita, berawal saat MT Spiller hendak masuk ke Tuks Pertamina Bitung tabrakan dengan KM Cargo yang akan keluar dari terminal peti kemas Bitung (TPB), akibatnya KM Cargo rusak ringan bagian ulup jangkar sebelar kiri dan MT Spiller mengalami lambung kanan kapal robek sepanjang 1 meter pada tangki muat nomor 2 dan kanan depan muatan MFO.

"Kapal MT Spiller akibat tabrakan itu menumpahkan Bbm ke laut kurang lebih 100 ton sehingga terjadi kebakaran dan enam anak buah kapal terjun ke laut. Kemudian di evakuasi ABK yang ada diatas kapal, pemadaman kebakaran, dan penanggulangan tumpahan minyak," urai Abdul Azis kepala Kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) Bitung.

Didampingi Juliana Sumampouw Kepala Pangkalan penjagaan laut dan pantai (PLP) Bitung, menjelaskan tabrakan dua kapal itu merupakan rangkaian operasi latihan pre exercise Maritim Marine Polution Exersize (Marpolex) atau latihan penanggulan pencemaran minyak di laut melibatkan Dirjen perhubungan laut Kementrian Perhubungan didalamnya KPLP, Distrik Navigasi Bitung, Pangkalan PLP Tanjung Priok, PLP Tanjung perak, PLP Tanjung Uban, PLP Bitung dan PLP Tual serta melibatkan Basarnas Bitung, Polair, SKK Migas, BPBD Bitung, PT Pelindo IV Biting dan PT Pertamina Bitung.

Dengan kapal-kapal yang terlibat KN Gandiwa sebahai kapal VVIP dan komando, Kapal yang mengalami musibah yaitu kapal tanker MT Spiler yang diperankan oleh KN Merak yang menggangkut MFO 4.000 ton yang bertabrakan dengan KM Cargo bermuatan kontainer, KN 460, KNP 5105, KRI Patola yang melakukan pengamatan, KN 560, KN 510, KNP 331, KNP, 50001, KNP 50002. KNP 50048 dan KP XV yang melakukan pengamanan.

KN Bimasena plus sea rider, RB 405, Rubber boat, KN Gandiwa plus sea rider, rubber boat, KN Chundamani plus sea rider bertugas untuk SAR. KN Kalawai dari PLP Bitung, FB Wisnu milik pertamina dan KT Tondano milik PT Pelindo melakukan pemadaman api. RIB FB Wisnu III dan KN Trisula serta MP Pelindo melakukan penanggulangan tumpahan mninyak.

"Jadi operasi latihan pre exercise Marpolex ke 15 tahun 2015 atau latihan penanggulan pencemaran minyak di laut sebagai persiapan sebelum latihan bersama di Filipina dengan negara Jepang membersihkan tumpahan minyak di laut," jelasnya.

Kegiatan ini sudah setiap tahun digelar seblum di Bitung digelar di Balikpapan dan Dumai digelar karena ada perkembangan teknologi dimasing-masing kapal patroli agar sama-sama memahani dan ada kekompakan dalam mengatasi masalah yang jadi di laut.

Melibatkan semua instansi yang ada dilingkungan KSOP diseluruh Indonesia, dan pangkalan PLP Bitung, Tajung Uban, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Tual.
SKK Migas Pertamina, Polair, Basarnas, Bakamla, Karantina Kesehatan Pelabuhan Samudera Bitung, Kadis Perhubungan Pemko Bitung, observer dan tamu undangan lainnya.

Direktur kesatuan PLP Laksamana Pertama TNI Pranyoto mengharapkan dengan adanya operasi seperti ini bisa menjaga lingkungan maritim bersih dari pencemaran ditengah lalu lintas yang padat. "Memang tidak berharap terjadi tabrakan di laut, secanggih apapaun alat-alat sekarang bisa saja terjadi dan kita antisipasi dari personil yang korban harus di tolong ada juga dampak seperti kebakaran dan tumpahan minyak ditanggulangi cepat," jelas Pranyoto.

Dari informasi Kepala pangkapal PLP Bitung Juliana Sumampouw tim Nasional dan lokal yang mengikuti operasi pre exercise Marpolex, sudah tiba di Cebu Filipina setelah melalui perjalan laut menggunakan kapal patroli. "Direncanakan mulai Senin besok (hari ini) latihan akan dilaksanakan oleh Indonesia dan Filipina," tandas Juliana. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar