Kamis, 28 Mei 2015

Rendy Sebut Pergantian Pejabat Imbas dari Pilkada



Bitung – Pergantian dan penonaktifan sejumlah pejabat Pemkot terus menuai sorotan dari masyarakat. Pasalnya, keputusan pergantian pejabat diduga lebih mengedepankan unsur politis ketimbang profesionalisme.
“Aroma imbas Pilkada sangat kuat dalam pergantian dan penonaktifan sejumlah pejabat Pemkot. Itu dibuktikan dengan SK penonaktifan salah satu pejabat yang mencantumkan alasan itu,” kata salah satu tokoh pemuda Kota Bitung, Rendy Rompas, Senin (22/2/2016).

Ia mengatakan, dalam SK Nomor 188.45/HKM/SK/33/2016 dicantumkan Edison Humiang terbukti memberikan dukungan kepada peserta Pilkada Kota Bitung, dengan cara menggunakan fasilitas negara. Atau yang bersangkutan dianggap tidak netral sehingga perlu diberikan tindakan yang sesuai.
“Yang jadi pertanyaan, jika alasan netralitas dalam Pilkada yang dipakai, apa betul hanya Pak Edison dan sejumlah pejabat yang melanggar? Bagaimana dengan pejabat ataup PNS lain yang juga terindikasi mendukung pasangan calon lain,” katanya.
Rendy mempertegas, apakah pejabat dan PNS yang juga secara terang-terangan mendukung pasangan calon yang dinyatakan pemenang Pilkada tak ikut ditindak. Karena jika bicara netralitas maka siapapun pejabat atau PNS yang ikut-ikutan terlibat dalam Pilkada harus ditindak.
“Atas nama netralitas, semua pejabat atau PNS yang tidak netral harus diganti.Jika tidak maka akan menunjukan pengelolaan birokrasi yang tidak sehat, karena penempatan atau pemberian jabatan hanya berdasarkan “jasa” saat Pilkada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar