Jumat, 03 Juli 2015

Kepsek SMPN 1 Bitung Kena Operasi Tangkap Tangan Polis



Meski belum dideklarasikan atau dilaunching, Tim Tarsius Polres Bitung langsung menunjukkan taringnya, tercatat dalam kurun waktu empat hari dalam Minggu berjalan telah menyikat sejumlah kasus. "Ada tiga kasus yang berhasil kami ungkap, yaitu kasus perjudian pada Senin lalu, tindak pidana migas penyalahgunaan barang bersubsidi pada Selasa lalu dan terakhir Kamis (2/7) siang operasi tangkap tangan (OTT) penyalahgunaan wewenang di SMPN 1 Girian," tutur Kapolres Bitung AKBP Reindolf Unmehopa didampingi para kasat dan perwira
Polres Bitung, Kamis (2/7/2015)
Dijelaskannya untuk kasus OTT menjerat dua orang tersangka (TSK) masing-masing RR kepala sekolah SMPN 1 Bitung dan ketua panitia penyelenggara penerimaan siswa baru SM, keduanya perempuan. "Saat ini kasus OTT yang melibatkan dua orang Tersangka kepala sekolah dan ketua panitia dalam proses lidik dan sidik. Sudah diamankan barang bukti uang tunai pencahan rp 50 ribu dan rp 100 ribu senilai rp 38,200,000,00,-," jelasnya. Dijelaskan dalam perkembangangan kasus ini, para tersangka bakal dijerat dengan undang-undang pidana khusus dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. "Mengenai adanya praktik yang sama di sekolah-sekolah lain dengan terungkapnya kasus ini di SMPN 1 Bitung, bagi orangtua siswa yang mengalami hal ini agar melapor akan kami tindak lanjuti," paparnya. Selain itu kerja keras Tim Tarsius bentukan Polres Bitung pada Selasa (7/7) jam 11.30 berhasil membongkar tindak pidana migas penyalahgunaan barang bersubsidi, dimana kapal ikan KM Theodora yang sedang berlabuh di Pelabuhan rakyat kedapatan menggunakan Bahan bakar minyak (BMM) bersubsidi. "Ada 2 ton atau 2.000 liter Bbm jenis Solar bakal dipergunakan oleh kapal ber grosstone (GT) 72 namun berdalil hanya 30 GT," ujar Kapolres. Dengan kedok hanya 30 GT Kapal ikan bisa leluasa menggunakan Bbm bersubsidi, harusnya sesuai data kapal sudah 72 GT harus menggunakan BBM Industri. Akibatnya Nahkoda dan kepala kamar mesin kapal sudah diamankan dan dijadikan tersangka dalam kasus ini. "Ini berkat kinerja tim Tarsius," tandasnya. Terpisah OTT yang dilakukan Polres Bitung dengan hasil tertangkapnya kepala sekolah SMPN 1 Bitung mendatangkan protes dari ratusan orang tua yang berkeinginan dan berkerinduan besar menyekolahkan anaknya di SMPN 1 Bitung. "Kami datang kesini (polres) untuk mempertanyakan penangkapan yang dilakukan polisi kepada ibu Kepala sekolah," koar orang tua siswa di depan ruang reserse kriminal Polres Bitung, Kamis (2/7). Sugianto orangtua siswa lainnya, mengaku uang yang diberikan kepada pihak sekolah bukan permintaan pihak sekolah melainkan kesepakatan bersama orangtua siswa yang anaknya tidak lolos peringkat. "Kami bersama seratusan orangtua siswa lainnya membuat surat pernyataan bersedia memberikan uang ratusan ribu untuk pengadaan meubeler kursi dan meja di tiga ruang kelas," kata Sugianto. Dijelaskannya uang itu untuk membeli meja kursi atas kesepakatan orangtua siswa karena di dalam tiga ruang kelas kersinya sudah rusak dan harus ada pengadaan kursi baru, untuk dipakai para siswa. "Sekolah sudah tak punya dana, mau ambil dimana sehingga disepakati orangtualah yang akan menanggung meja dan kursi supaya anak kami bisa belajar di dalam kelas dengan baik," tukasnya. Informasi yang dihimpun, uang yang diberikan orang tua siswa kepada pihak sekolah melalui panitia penerimaan siswa baru senilai Rp 500 ribu. Disepakati dalam rapat bersama komite sekolah, orang tua siswa dan kepala sekolah pada Rabu (1/7/2015) kemarin. Kesepakatan ini muncul setelah ada ratusan siswa yang tidak lulus tes masuk ke SMPN 1 Bitung, total sekitar 684 yang melamar hanya 286 hingga 288 yang lulus tes dan otomatis diterima. Nah, ratusan siswa lainnya ngotot anaknya ingin tetap masuk di SMPN 1 Bitung apapun caranya, karena faktor rayonisasi berada di dekat sekolah. Sehingga pihak sekolah menyampaikan bisa menampung mereka yang tidak lulus di kelas yang tidak dilengkapi meubeler seperti meja dan kursi sehingga dicari jalan keluar orangtua sendiri yang harus menyiapkan, entah bawa yang sudah jadi atau kumpulkan uang ke panitia untuk beli meja kursi.manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar