Sabtu, 11 Juli 2015

Dokter di Bitung Beberkan Dampak Mengerikan bagi Penghirup Lem



Pernahkah Anda melihat orang yang sengaja mabuk dengan menghirup uap lem? Dalam pergaulan anak muda, anak sekolah, atau anak jalanan, lem perekat serba guna sering disalahgunakan untuk mendapatkan sensasi 'high' atau mabuk. Padahal menghirup uap lem sangat berbahaya bagi kesehatan, sebab pada kadar tertentu bisa menyebabkan mati mendadak.
Berbeda dengan jenis narkoba yang lain, lem sangat mudah didapatkan dengan harga yang cukup murah. Bahkan karena fungsi sebenarnya sangat bermanfaat, banyak yang tidak menyangka ada
risiko di balik uap lem yang baunya cukup menyengat.
Anak-anak jalanan pasti mengenal istilah ngelem, yakni menghirup uap lem hingga mabuk. Efeknya hampir mirip dengan jenis narkoba yang lain yakni menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang dan rasa tenang sesaat meski kadang efeknya bisa bertahan hingga 5 jam sesudahnya. Karena keasyikan ngelem ini kadang-kadang tidak merasa lapar meski sudah jamnya makan.
Sama seperti narkoba pada umumnya, efek ngelem akan menyerang susunan saraf di otak sehingga bisa menyebabkan kecanduan. Dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan otak sementara dalam jangka pendek risikonya adalah kematian mendadak (Sudden Sniffing Death).
Bukan hanya lem, beberapa produk rumah tangga yang mudah menguap (volatile) seperti penghapis cat kuku juga bisa disalahgunakan untuk mabuk-mabukan. Dalam daftar bahan berbahaya, produk-produk tersebut dimasukkan dalam kategori inhalant.
Salah satu komponen dalam inhalant yang berbahaya adalah pelarut solvent, yakni cairan yang dalam suhu ruangan mudah sekali menguap. Cairan ini umumnya dipakai sebagai pelarut dalam pengencer cat minyak (thinner), bensin, lem dan liquid papper (tipe-ex).
Ketika terhirup, uap pelarut (solven) ini hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk mencapai kadar toksik atau beracun. Sistem organ yang diserang adalah otak dan saraf, khususnya yang berhubungan dengan jantung dan pernapasan.
Menurut dia ketika di konfirmasi Tribun Manado di Kantor BNN Provinsi, Jumat (10/7/2015), efek jangka pendek yang dirasakan saat menghirup uap solven meliputi gejala-gejala sebagai berikut: Denyut jantung meningkat, Mual-muntah, Halusinasi, Mati rasa atau hilang kesadaran, Susah bicara atau cadel, Kehilangan koordinasi gerak tubuh.
Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan tubuh, dalam jangka panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek jangka panjang. Di antaranya adalah sebagai berikut : Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari cepat pikun, parkinson dan kesulitan mempelajari sesuatu) otot melemah, depresi, sakit kepala dan mimisan, kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan mencium bau dan mendengar suara. Meski hanya hirup sekali, efeknya juga bisa fatal jika telah melewati ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Uap lem dan thinner bisa membunuh dalam seketika dengan mekanisme sebagai berikut.manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar