Pemerintah
Kota Bitung melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Bitung Erwin
Kontu, SH menerima Kunjungan Pihak yayasan Yaki Yunita selaku Education Officer
didampingi Asisten Pricilia bertempat Ruang kerjanya, Selasa( 7/7 ).
Dalam
perbincaangan Yunita menyampaikan bahwa Bitung memiliki cagar alam yang
terletak di Batuputih dan Kawasan ini memiliki banyak keragaman hayati juga Ada
bermacam flora, termasuk rumah monyet hitam Sulawesi atau yaki (Macaca nigra).
Menurutnya,
Yaki banyak tersebar di hutan primer dan hutan lindung di Sulut. Namun, paling
banyak ditemui saat ini di Cagar Alam Tangkoko. Sayangnya, populasi yaki makin
menurun setiap tahun disebabkan ancaman utama yakni perburuan untuk dikonsumsi
dan dipelihara oleh sebagian masyarakat .
Ditambahkan, Saat ini Yaki berada dalam ancaman kepunahan,
bahkan termasuk dalam daftar merah satwa yang sangat terancam punah menurut
IUCN (Serikat internasional untuk konservasi alam).adapun survei yang telah
dilakukan, hanya tinggal tersisa 5000 individu yaki di Sulawesi Utara, 2000
diantaranya berada di Cagar Alam Tangkoko. Penyebab utama menurunnya populasi
yaki di tanah Minahasa (80% dalam kurun waktu 40 tahun), tidak lain adalah
karena yaki selalu menjadi sasaran perburuan,untuk akhirnya diperdagangkan,
dipelihar bahkan dikonsumsi.
Sementara,
Kontu meanpresiasi atas penjelasan dimaksud untuk segera ditindaklanjuti.
Dijelaskannya bahwa Pemerintah saat kan segera mengadakan sosialisasi tentang
program konservasi selamatakan yaki terhadap masyarakat dan bertekad akan
memberdayakan populasi Yaki di Sulut, tentunya hal ini akan bekerjsama dengan
pihak yayasan Peduli yaki “terang Kontu.
Ia
berhap nantinya lewat sosialissi oleh pihak Pemkot dapat menekan perburun Hewan
Yaki ini. menurutnya, banyak Manfaat Kembang biak hewan ini, dikrenakan yaki merupakan salah satu satwa
yang memegang peranan penting dalam keseimbangan ekosistem alam, daya tarik
wisata, serta penelitian ilmu pengetahuan “ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar