BITUNG - Pupus sudah
peluang pasangan calon wali kota Ridwan Lihaya dan calon wakil Max Purukan dari
jalur Independen setelah Komisi pemilihan umum (KPU) Bitung menyatakan pasangan
ini Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
Harapan pasangan ini benar-benar pupus
setelah KPU secara
resmi mengeluarkan keputusan KPU nomor 34/BA/PILWAKO/IX/2015
tentang penetapan calon wali kota dan wakil wali kota Bitung Tahun 2015 atas
nama Ridwan Lihaya dan Maximillian Hendrik Willem Purukan, Rabu (30/9).
"Laporan pajak yang dimasukkan Ridwan
sesuai dengan dokumen pada (17/9) dan begitu juga dengan Max sudah memasukkan
dokumen pajak, tapi dari laporan pajak yang diverifikasi, laporan pajak Ridwan
tahun 2011 tidak melaporkan pajak," tutur Josep Sammy Rumamby Ketua KPU
Bitung dalam jumpa pers dengan awak media seusai melaksanakan rapat pleno
penetapan tertutup, kemarin.
Kata Sammy, persyaratan laporan pajak dalam
lima tahun terakhir harus lengkap pelaporannya, juga tidak boleh ada tunggakan
pajak. Sementara, tanda terima Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) telah dimasukan setelah putusan sengketa pilkada dengan tanda terima
dari Komisi Kemberantasan Korupsi (KPK) RI."Selain itu pasangan ini tidak
memenuhi syarat dukungan perseorangan minimal dukungan.Yang dimasukan hanya
8.081 dukungan.Kurangnya 13.787 dukungan dari syarat minimal 21.868 sehingga
harus dimasukan dua kali lipat syarat dukungannya yakni 27.574 dukungan.Pasca
putusan Panwaslu jumlah yang dimasukan 28 ribu lebih.Setelah diverikasi hanya
3.188 dukungan ditambah dengan 8.081, total 11.269 dukungan dukungan tak capai
syarat minimum," jelasnya.
Selvie Rumampuk, anggota KPU Bitung Divisi
Hukum Pengawasan dan Teknis Penyelenggara KPU Bitung mengatakan KPU seharian
melakukan verifikasi administrasi terhadap syarat dukungan yang dimasukan.
Panitia Pemungutan Suara (PPS) melalui
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melakukan verifikasi admisnitrasi dan
verifikasi vaktual di hadapan perwakilan pasangan calon dan Panwaslu.
"Perwakilan atau tim penghubung calon siapkan para pendukung, kumpulkan di
satu tempat. Ada yang siapkan pendukungan tapi ada yang tidak kumpulkan
sehingga PPS turun lagi ker rumah cari para pendukung yang jumlahnya ribuan,
kemudian verifikasi faktual tidak mungkin sehari untuk 20.000an
pendukung," terangnya. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar