Kota
Bitung, Sulawesi Utara, ternyata memiliki keindahan alam yang eksotis. Taman
Wisata Alam Batu Putih dan Cagar Alam Tangkoko, merupakan habitat asli Tarsius
Spectrum dan Macaca Nigra, sering membuai wisatawan manca negara berlama-lama
di tempat tersebut. Taman Batu Angus, dengan bebatuan bekas aliran lava Gunung
Tangkoko, dengan mata air panas. Dan Selat Lembeh dengan keanekaragaman hayati
yang hidup di dalamnya, menjadi destinasi wisata bagi para Divers
internasional. Dan Pulau Lembeh yang memiliki pemandangan eksotis.
Semua
potensi alam tersebut tak pernah tergarap dengan baik oleh Pemerintah kota
Bitung. Padahal jika Pemda mau berinvestasi, potensi wisata alam bakal
mendatangkan devisa dan memiliki multiplier effect bagi masyarakat yang tinggal
di lokasi tersebut.
Pulau
Lembeh dengan panorama yang memikat, tak pernah dilirik sebagai aset wisata.
Justru P. Lembeh menjadi hantu bagi para pejabat ‘nakal’, yang tak sepaham
dengan penguasa. Bagi siswa sekolah menjadikannya sebagai stereotype negatif,
atau dengan kata lain menjadi bahan olokan untuk siswa asal Pulau Lembeh.
Investor
swasta PMDN/PMA justru yang sadar, bahwa Pulau Lembeh tak hanya sebagai
‘benteng’ bagi Pelabuhan alam Bitung, namun juga sebagai surga bagi para
pelancong. Mereka menanamkan investasi, dengan membangun resort dan cottage.
Belasan resort/ cottage kini berdiri di Pulau Lembeh. Pemerintah sebagai
Pemangku kekuasaan seyogyanya turut berinvestasi di bidang pariwisata, sehingga
pundi-pundi PAD dapat meningkat dan terutama masyarakat Pulau Lembeh ikut
menikmati kue pembangunan.
Proyek
Jalan Lingkar P. Lembeh, memang cukup membantu menghubungkan warga dari satu
kampung ke kampung lain, namun itu semua belum cukup bagi warga Lembeh. Warga
Pulau Lembeh masih menjerit soal pasokan air bersih, Warga Lembeh masih
menjerit soal pasokan energi listrik.
Siapapun
yang memimpin kota Bitung ke depan, harus mampu memaksimalkan potensi P. Lembeh
yang eksotis. Pemerintah harus investasi di bidang pariwisata, jangan hanya mau
mengeruk PAD, tanpa investasi. Masyarakat P. Lembeh secara ekonomis juga akan
mendapatkan multiplier effect, dari sektor jasa angkutan, makanan dan lain-lain
(dengan catatan: jangan ada monopoli lagi-red) dari para wisatawan. sumber:bitungnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar