Selasa, 17 Mei 2016

Masyarakat tak Koperatif pada Petugas Sensus Ekonomi



Memasuki pekan ketiga pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) 2016 yang dilakukan para petugas yang direkrut Badan pusat statistik (BPS) Kota Bitung, ada masyarakat yang tidak koperatif menerima petugas yang melakukan wawancara.

"Ada masyarakat yang menggembok pintu pagar dan
mencak-mencak saat petugas hendak melakukan wawancara," keluh Kepala BPS Bitung Albert Nicolaas kepada Tribun Manado di kantornya, Selasa (17/5).

Kepada masyarakat yang memiliki usaha untuk koperatif dengan tidak menolak untuk di, hal ini diterima BPS dari laporan petugas di lapangan kiranya menjadi perhatian bantu program pemerintah dalam sensus ekonomi. "Tidak ada sangkut paut dengan kegiatan lainnya hanya murni sensus ekonomi. Pemerintah kota Bitung sendiri sudah mendukung pelaksanaan sensus ekonomi di 69 kelurahan di Kota Bitung," tambahnya.

Dia memberikan contoh kendala yang terjadi dalam pelaksanaan SE 2016 ada pengusaha konstruksi saat akan di sensus ekonmi sering bersembunyi, usaha online sulit terjangkau sehingga dibutuhkan kejujuran dari tiap-tiap masyarakat. "Binis jual pulsa itu sudah merupakan kegiatan usaha. Dari pengamatan BPS sebelum sensus perputaran uang besar di usaha Online karena perputannya sangat besar," terangnya.

Terpisah Alfian Sumayku Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Bitung menjelaskan untuk teknis pelaksanaan SE 2016 yang dilakukan petugas mewawancara responden hanya 15 menit kalau yang punya usaha 20 menit. "Total 399 orang petugas di lapangan terdiri dari pencacah lapangan (PCL) 297 orang dan 102 petugas pemeriksa lapangan (PML)," terang Sumayku.

Pelaksanaan SE 2016 telah berlangsung sejak tanggal 1 Mei 2016 hingga memasuki pekan ketiga di bulan Mei di lapangan sudah 37.4 persen blok sensus dari 740 blok sensus sesuai dengan prosesentase lapangan SE 2016 Kota Bitung per 17 Mei 2016 (pukul 8.30 wita).

"Paling banyak blok sensus di Kecamatan Matuari 133 blok paling sedikit di Kecamatan Lembeh Utara 34 blok sensus.," jelasnya. Dijelaskannya bloks sensus dalam pengertian hanya dipergunakan dalam melaksanan Sensus Ekonomi masing-masing kelurahan dibagi blok sensus, per satu blok sensus berdiri sekitar 180 bangunan. "Wilayah perumahan dan perkotaan padat paling banyak blok sensusnya," tambahnya.
Bicara sensus ekonomi kena seluruh, pertambahan blok sensus seperti penjual emperan dulunya tidak ada sekarang ada. Gerobak penjual martabak didepan supermarket di data langsung ditempat.

"Tempat fufu kopra di kebun adalah pengolahan tetap masuk sensus, para penjualan yang bangunan tetap peralatan tidak tetap didata dilokasi usaha sehingga saat kembali ke rumah tidak didata lagi kecuali pedagang keliling dan pedagang pasar," tandasnya. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar