Minggu, 23 Agustus 2015

Bayi Gizi Buruk Itu Meninggal Tepat di Peringatan Hari Anak Nasional

BITUNG - Linangan air mata terus bercucuran dari kedua mata Haina Surapati pasca meninggalnya Rizky Olii 1,9 tahun, sang cucu yang mengalami gizi buruk, di Ruangan ICU Rumah Sakit Umum Daerah Manembo-Nembo Kamis (23/7).

Sang suami Marlon Olii (49) meratapi kondisi jasad bayi malang yang terbungkas kain. Jenazah kemudian dibawa ke mobil ambulance milik PT askes ke rumah duka Kelurahan Bitung Barat I Kompleks Candi Kecamatan Maesa.


"Meninggal jam 11.30," ucap Haina sambil menahan isak tangis, Kamis. Haina nampak terpukul atas kepergian cucu pertamanya itu buah pernikahan anak perempuannya Nurhayati Olii dengan sang suami Ali Budiman warga Kelurahan Bitung Tengah. Tak henti-hentinya Haina membasuh air mata, sesekali mengusap kepala dan kening bocah malang yang sudah terbujur kaku. "Ibu dari anak malang ini tidak bertanggung jawab. Dia sempat datang melihat pada Rabu malam kemarin. Dia peluk, pegang dan cium anaknya. Pada keesokan harinya Kamis (22/7) pukul 07.00 wita pergi entah ke mana," sesalnya.

Rizky meninggal karena mengalami infeksi dan busung lapar hingga gizi buruk. "Malang sekali nasib cucu saya, meninggal pada momentum hari anak nasional," ucap Marlon sang kakek.

Direktur RSUD Bitung dr Jeanestte Watuna DK terkait meninggalnya bocah malang itu, mengatakan tim dokter rumah sakit sudah berusaha maksimal namun kondisi Rizky memang tak bisa tertolong lagi. "Mungkin kalau lebih cepat mendapat perawatan medis, masih bisa ditolong, namun ini memang agak terlambat," kata Watuna.

Kasus mendapat perhatian dari Komisi Perlindungan Anak Provinsi Sulut Jull Takaliuang. Dia menyayangkan kejadian ini bisa terjadi di Bitung. "Pemkot Bitung turut andil dalam kematian Rizky," tegasnya.

"Pemkot Bitung lalai, apa arti penghargaan dan predikat kota sehat maupun predikat kota layak anak yang selama ini didengung-dengungkan, tidak berarti sama sekali pemerintah hanya fokus pada pembangunan tapi mengabaikan apa yang menjadi hak anak," sembur Yull.

Tak hanya pemerintah yang dituding lalai mengurus anak-anak kecil. Kedua orangtua bocah malang ini juga harus bertanggungjawab. Ali Budiman dan Nurhayati Olii dianggap tidak becus mengurus anak dan pantas diberi hukuman setimpal atas sikap mereka. "Lepas dari kelalaian pemerintah, ini murni penelantaran anak. Makanya tadi siang sudah membuat laporan ke Polsek Maesa mengenai dugaan penelantaran anak," tegasnya.

Ia janji akan mengawal laporan kasus ini di kepolisian lalu mendesak mengusut tuntas kasus tersebut. Kasus ini harus ditanggani serius. "Kalau lambat dan sengaja didiamkan, laporan akan dialihkan ke Polres Bitung atau Polda Sulut," tandasnya. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar