Minggu, 09 Agustus 2015

KMPA Tunas Hijau Juara Lintas Alam



Jurang terjal, hutan belantara dan jarak jauh menjadi tantangan pesert lomba lintas alam oleh Kelompok Pencinta Alam (KPA) Tisan Bitung. Ratusan peserta dari berbagai organisasi pencinta alam di sekolah maupun perguruan tinggi di Sulut ikut meramaikan acara itu, Sabtu (8/8).

"Hasil kegiatan juara satu Kaum Muda Pencinta Alam
(KMPA) Tunas Hijau, juara dua Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Unklab Airmadidi dan juara tiga Mapala Payaga'an Fakultas Teknik Unsrat," tutur Ketua Panitia Pelaksana, Ronald Mokalu didampingi Ketua KPA Tisan Bitung, Stenly Pusung, Minggu kemarin.

Pelaksanaan lomba lintas alam digelar bersama dengan panitia pelaksana dalam rangka menyambut HUT ke- 70 Proklamasi Kemerdekaan RI dan menggairahkan kembali kecintaan terhadap alam dan lingkungan sekitar.

"Dengan melintasi alam kita dapat melihat dan menyaksikan secara langsung, bagaimana kondisi dan keadaan alam sekitar kalau terjaga dan selalu dipelihara oleh semua bukan hanya pencinta alam," tegasnya. Kegiatan yang diikuti oleh puluhan kelompok pencita alam di Bitung, Manado, Minut dan sekitarnya. Acara dibuka oleh Wakil Wali Kota Bitung, Max Lomban. Para peserta harus berjalan kaki melalui rute yang disiapkan panitia di tempat lokasi start sampai garis finis.

Dalam perjalanan tersebut para peserta akan dimasuk dalam enam pos terpisah. Masing-masing pos peserta akan dicecar dengan pertanyaan seputar pengetahuan tentang lingkungan, Kota Bitung dan mengenai kelompok pencinta alam . "Setiap tim dihuni lima orang, membawa serta perlengkapan lintas alam dan alat mendaki seperti nesting, tas keril (ransel), pakai sepatu tracking, bendera merah putih, bendera kelompok, kompas, matras, korek api, tenda, sleping bad, P3K, konfor, tali dan senter," tukasnya.

Pusung menjelaskan, dalam perlombaan ini peserta berjuang untuk meraih nilai tertinggi dari pantia. "Penilain sendiri untuk perorang dalam satu tim diberi nilai 10 sehingga kalau genpa lima orang nilai 50, kemudian nilai satu untuk masing-masing perlengkapan jika lengkap tinggi nilainya dan nilai pertanyaan lisan yang diberikan oleh panitia di masing-masing pos," kata Pusung.

Lomban mengatakan jika pihaknya akan terus berusaha menghadang kerusakan lingkungan. "Pembatasan area hijau akan dilakukan oleh pemerintah, karena saat ini warga yang datang ke Bitung setiap tahunnya bertambah sampai dengan 5 persen," tutur Lomban.

Dalam kajian pemerintah di tahun 2030 penduduk Bitung akan mencapai 1 juta penduduk. "Angka ini sangat meresahkan kami, karena saat ini Bitung diibaratkan gula dan dimana ada gula di situ ada semut. Area hijau atau hutan dan penyangga hutan harus dijaga dari sekarang jika tidak maka Bitung akan rawan dengan bencana," urainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar