Selasa, 25 Agustus 2015

Harga Ayam di Bitung Naik Jadi Rp 48 Ribu



Kelezatan daging ayam terasa saat dimasak dengan berbagai cara termasuk di goreng, namun kelesatan itu agaknya berkurang belakangan ini karena di pasar tradisonal harga daging ayam meroket.
Di Pasar Girian sejumlah pembeli daging ayam mengeluhkan harga daging ayam per ekor mencapai Rp 48 ribu, naik drastis dari harga
normal Rp 40 sampai Rp 45 ribu telah berlangsung selama berminggu-minggu. "
"Sekarang harga ayam naik," keluh Vonny warga Kelurahan Pakadoodan disela-sela membeli seekor ayam di Pasar Girian, Senin (24/8) kemarin.
Meski mengalami kenaikan sebagai pencinta berat menu daging ayam Vonny tetap merogoh kocek lebih demi mendapatkan seekor daging ayam untuk di konsumsi di rumahnya bersama sanak keluarga.
"Terpaksa harus beli karena kami gemar makan daging ayam, dalam seminggu rutin sekali beli daging ayam untuk pelengkap menu makanan," tukasnya.
Sama halnya yang dirasakan para pedagang ayam, atas melambungnya harga mereka harus menerima keberadaan pembeli yang berkurang.
"Sudah tiga minggu harga daging ayam 48 ribu, sebelum naik hanganya hanya rp 40 ribu," tutur Atin.
Akibatnya penjualan sendiri kurang diminati pembeli dan jumlah penjualan menurun drastis. Saat harga stabil dikisaran rp 40 ribu bisa ratusan ekor lebih yang terjual kali ini hanya 60 ekor yang terjual.
"Biasanya pukul 10.00 pagi sudah ada ratusan ekor ayam yang terjual, kali ini saat harga naik hingga pukul 12.00 siang hanya puluhan ekor yang terjual," keluhnya.
Sebagai penjual Atin tidak berani berspekulasi menurunkan harga jual agar laris manis penjualannya karena takut merugi.
Omzet pendapatan per hari kalau harga jika harga daging ayam normal bisa sampai 200 lebih ekor yang di potong dan dijual.
Dari amatan sejumlah pembeli sejumlah pembeli tidak berminat dengan harga daging ayam rp 48 ribu, mereka hanya sampai di bertanya harga tidak jadi membeli. Alasannya karena mahal. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar