BITUNG - Kapolda
Sulut Brigjen Polisi Wilmar Marpaung, memberikan respons positif sekaligus
mengapresiasi kinerja Garda Tipidkor Indonesia (GTI) Provinsi Sulut yang telah
membantu tugas Kepolisian dalam pemberantasan Korupsi di Sulut.
“Pada hari Selasa tanggal 19 Januari
2016, Garda Tipidkor Sulut telah bertemu dengan Kapolda Sulut di ruang
kerjanya, dan beliau memberikan berterimah kasih atas kinerja GTI yang telah
melaporkan sejumlah korupsi yang saat ini telah ditangani oleh pihak Polda
Sulut, bahkan Kapolda telah memerintahkan Kasubdit
Tipikor Polda Sulut
Gani F Siahaan untuk segera menindaklanjuti laporan yang masuk,” ujar Berty
Lumempouw, Pembina GTI Provinsi Sulut, Rabu (20/1).
Ia menjelaskan, sebagai langkah awal
memberantas korupsi di tahun 2016, Garda Tipikor Sulut mengunjungi Kapolda
Sulut guna berkonsultasi mengenai berbagai kasus yang sudah dilaporkan Garda
Tipikor Sulut, sekaligus memberikan dukungan kepada Polda Sulut untuk terus
mengusut tuntas dugaan Kasus Korupsi yang telah dilaporkan. Selanjutnya,
GTI Sulut langsung berkonsultasi dengan Kasubdit Tipikor Polda Sulut Gani F
Siahaan di ruang kerjanya, dan ia berjanji akan segera menindaklanjuti laporan
ini.
“Gani juga meminta kedepannya GTI
Sulut dapat lebih sering berkonsultasi dengannya terkait masalah korupsi agar
bisa bekerjasama memberantas korupsi di Sulut nantinya,” katanya.
Beberapa hasil dari pertemuan ini
adalah sebagai berikut :
- GTI Sulut meminta Kapolda Brigjen Pol Drs. Wilmar Marpaung, SH untuk dapat mengbackup proses penanganan dugaan korupsi peralatan sowmil di kota Bitung, yang saat ini statusnya sedang menunggu tahap P21 dari kejaksaan negeri Bitung.
- GTI Sulut meminta kepada Kapolda segera mengungkap kembali kasus dugaan korupsi kuala tembaga, yang dilaporkan di Mabes Polri tahun 2012 dan oleh Mabes Polri pada tahun 2013 telah dilimpahkan kepada Polda Sulut untuk investigasi lebih lanjut.
- GTI Sulut juga meminta pada Kapolda segera memproses kasus dugaan suap pada penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, yang di duga melibatkan oknum pejabat Unsrat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar