Rabu, 27 Januari 2016

Hujan Deras, Jago Merah Lalap Poskesdes Sagerat Bitung, "Pikir Tetangga Sedang Bakar Ikan"



Hujan deras yang mengguyur kota Bitung ternyata tidak mampu meredam si jago merah melahap sebuah bangunan Poskesdes di Kelurahan Sagerat Weru I lingkungan I RT 04 Kecamatan Matuari, Senin (25/1).
Bangun Tambunan (40) kepala keluarga yang tinggal di Poskesdes bersama istri serta ketiga anak yang pertama melihat peristiwa naas itu.
"Persisnya jam berapa saya tak tau, mungkin sekitar pukul 10.00 wita pagi," ujar Bangun diwawancarai ditempat kejadian.Baru saja pulang dari pasar pekerja swasta itu melihat api telah membakar Poskesdes tempat praktik sang istri. Awalnya melihat kepulan asap membumbung tinggi di lampu belakang Poskesdes.
"Saya pikir asal dari bakar ikan yang biasa dilakukan tetangga dibelakang Poskesdes, tapi saat langkah kaki semakin mendekat melihat tidak ada bara api untuk membakar ikan," ceritanya.Di tengah kondisi hujan deras Bangun langsung masuk ke dalam Poskesdes melalui pintu belakang. Betapa kagetnya saat dilihat ternyata api sudah membakar tempat tidur dan atap rumah.
Seketika muncul dalam benak pikirannya untuk menyelamatkan surat-surat penting yang ada didalam lemari, namun urung ia lakukan."Saat saya mau ambil, ternyata anak saya dalam keadaan menangis mengikut langkah saya masuk dalam kamar yang terbakar. Saya langsung bergegas keluar sambil menyelamatkan anak saya," tukasnya.
Dua unit mobil pemadam kebakaran milik Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Bitung diterjunkan untuk menaklukan si Jago merah, dibantu warga setempat 6.000 kubil air didalam dua unit mobil mampu memadamkan api."Saat kejadian memang Poskesdes tidak ada pelayanan pasien karena sang Bidan sedang keluar ke Puskesmas Matuari," jelas Kepala BPBD Bitung Adri Supit melalui Panji Siswojo Kasubdid Kesiapsiagaan.
Akibat peristiwa kebakaran itu atap poskesdes ludes terbakar, uang tunai Rp 1 juta ikut terbakar, sebagaian obat-obat terbakar dan basah, dua kamar tidur, toilet, TV dua unit, laptop dua unit lemari pakaian, kipas angin, printer, alat medis sebagain besar terbakar. "Penyebabnya adalah korsleting," tukasnya
Sementara itu sang Bidan Linna Sitorus (34) yang disaat kejadian sedang berada di Puskesmas Matuari mengaku, tau Poskesdes tampatnya melayani masyarakat berobat terbakar dari tetangga."Karena harus stand by 24 jam jadi saya dan suami serta anak tinggal disini, dengan kondisi begini terpaksa kami harus tinggal di rumah kami di Kelurahan Sagerat lama," ujar Linna sedih.

Pihaknya belum dapat menaksir jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat peristiwa kebakaran itu, yang ada hanya ratapan pilu dan penyesalan di wajah Linna bersama sang suami melihat puing sisa kebakaran.
"Terpaksa pasien saya diarahkan ke Puskesmas Matuari untuk berobat karena kondisi Poskesdes terbakar," tandasnya.manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar