BITUNG-ASEAN Economy Community (AEC)
atau lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Internasional Hub Port
(IHP) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), adalah tiga agenda penting yang harus
diseriusi oleh semua pihak, khususnya bidang tranportasi.
Hal ini ditegaskan oleh Drs. Lukman
U. Lamato, MSc, Ketua DPP Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia Bidang
Hubungan Luar Negeri/Kerjasama Hubungan Luar Negeri (KHLN) Koordinator Wilayah
Sulawesi, Maluku Utara, Ambon, Papua dan Papua Barat, kepada manadoline.com,
Senin (11/1).
“Harus ada kebijakan strategis yang
berpihak pada kepentingan bangsa dan kesejahteraan masyarakat terkait dengan
pemberlakuan MEA serta mega proyek IHP dan KEK, sehingga rakyat Indonesia
secara khusus yang berada di Wilayah Timur Indonesia tidak menjadi penonton
dirumah sendiri,” tegas Lamato, satu-satunya Putra Sulut yang masuk dalam jajaran
DPP SPTI.
Bidang KHLN DPP SPTI memiliki peran
strategis dalam upaya memperjuangkan kepentingan bangsa dimata
Internasional demi kesejahteraan masyarakat, karena MEA, IHP dan KEK
berhubungan erat dengan dunia transportasi yang menuntut SDM yang Profesional
dan Berdaya Saing ditengah Kompetisi Global.
“Profesionalisme dan Berdaya Saing
adalah syarat mutlak dalam kompetisi global, untuk itu harus ada
langkah-langkah kongkrit menyikapi dinamika lajunya arus kemajuan zaman, mau
tidak mau kita telah masuk dalam pusaran arus kompetisi, jangan sampai kita
hanya menjadi penonton apalagi tereliminasi,” katanya.
“Kepedulian yang tinggi serta peran
serta aktif dari semua pihak untuk mempersiapkan SDM berkualitas menjadi skala
prioritas demi masa depan bangsa Indonesia,” pungkasnya. manadoline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar