Predikat
Kota Sehat yang diraih Kota Bitung tercoreng akibat peristiwa meninggalnya
seorang warga di Pulau Lembeh karena terserang penyakit Deman berdarah dengue
(DBD), dari informasi yang dihimpun warga tersebut bernama Fernando Lanet (13)
warga Kelurahan Gunung Woka
Kecamatan Lembeh Utara.
"Peristiwa
itu terjadi pada Minggu pekan lalu dan meninggal dua hari kemudian pada Selasa
(5/1) setelah sempat dilarikan ke Puskesmas Pintu Kota Lembeh," tutur
Luther Lorameng anggota DPRD dari Lembeh kepada wartawan di lobby gedung A
kantor DPRD Bitung, Kamis (7/1) kemarin. Menurut politisi partai Golkar ini
terserangnya warga Kelurahan Gunung Woka Kecamatan Lembeh Utara karena penyakit
DBD sempat menggemparkan, karena peristiwa ini baru pertama kalinya terjadi
sepanjang awal tahun.
"Tahun-tahun
sebelumnya tidak ada penyakit DBD dengan jumlah seperti ini, awal tahun ini
meningkat tajam. Selain seorang warga yang meninggal saat ini tiga orang warga
lainnya tengah dirawat intensif di rumah sakit di Kota Bitung," urainya.
Korban
meninggal karena DBD adalah siswa di SMP PGRI 2 Bitung di Kelurahan Kareko.
Atas kejadian ini Lorameng anggota DPRD Bitung dari daerah pemilihan pulau
Lembeh meminta kepada semua pihak untuk melakukan antisipasi jangan sampai ada
korban lainnya. "Memang ini ada keterlambatan dalam penanganan sehingga
kedepan tidak akan terjadi hal seperti ini lagi," tukasnya.
Meninggalnya
warga pulau Lembeh karena DBD ditepis oleh Dinas Kesehatan Kota Bitung, dr
Vonny Dumingan selaku kepala Dinas mengatakan kasus itu bukan DBD melainkan
penyakit Malaria. "Korban pendatang dan sudah terserang penyakit Malaria
Mix. Malaria Mix itu sudah tidak akan sembuh karena sudah gabungan dari
penyakit Malaria," tutur Vonny.
Dr
Elly Sompotan Kebid Penanggulangan masalah kesehatan menjelaskan, munculnya
kasus malaria ini sangat mengherankan. Sebab Pulau Lembeh sejak beberapa tahun
terakhir sudah tidak tergolong wilayah endemik penyakit tersebut. "Kami
sudah lakukan penelitian penyebabnya ternyata karena ada pendatang. Ada
tetangga korban yang datang dari Nabire ternyata mengidap malaria,"
tuturnya.
Lebih
lanjut disampaikan Sompotan, pihaknya sudah melakukan antisipasi atas peristiwa
ini. Petugas Puskesmas Pintukota maupun Dinas Kesehatan telah menurunkan tim
untuk mensurvei keadaan. "Ada temuan di Mawali dan Kelapa Dua terjadi
peningkatan kondisi. Makanya kami sudah melakukan MDS (Mass Blood
Survey)," Elly menandaskan.
Terpisah
kasus Malaria yang merengut nyawa seorang warga di Lembeh mendapat perhatian
serius dari forum Kota Sehat Bitung. Menurut Wilson Wonte sekretaris forum hal
ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah Kota Bitung yang beberapa waktu
sebelumnya meraih predikat kota sehat. "Pengawasan dari tingkat atas
hingga di lapangan perlu ditingkatkan jangan sampai pimpinan instansi kesehatan
seakan membiarkan petugas dilapangan sehingga kurang optimal melakukan tugasnya
mengantisipasi dan mencegah penyakit berbahaya," tutur Wilson.
Lanjut
pria yang masih tercatat sebagai wartawan senior di Kota Bitung, peristiwa itu
terinformasi korbannya sudah terjangkit penyakit Malaria dari daerah Nabire dan
kembali ke Bitung lalu meninggal. "Ya, meskipun begitu harus putuskan mata
rantainya jangan sampai meninggal korban yang terkena penyakit itu, paling
tidak jangan sampai meninggal," tukasnya. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar